Peristiwa Yogya Kembali Diusulkan Diperingati

Reporter

Editor

Senin, 27 Februari 2012 16:31 WIB

Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali). TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Peristiwa bersejarah "Yogya Kembali" yang berlangsung 29 Juni 1949 dianggap layak diperingati sebagai peristiwa nasional. Ide itu muncul menjelang peringatan 63 tahun "Serangan Oemoem 1 Maret" dan "Yogya Kembali" di Kota Yogyakarta. "Yogya Kembali diganti saja dengan Indonesia Kembali," kata Penasehat Panitia Peringatan Herry Zudianto, Senin 27 Februari 2012.

Sejumlah kegiatan direcanakan digelar di Kota Yogyakarta untuk memperingati dua peristiwa sejarah itu. Diawali dengan kerja bakti di tetenger SO 1 Maret 1949 di Keben Keraton Yogyakarta serta sarasehan di monumen SO 1 Maret, Rabu (29/2), hingga Karnaval Kejuangan di Jalan Malioboro dan Peringatan Yogya Kembali pada 24-29 Juni mendatang.

Yogya Kembali adalah peristiwa bebasnya Yogyakarta yang saat itu ibukota Republik Indonesia pada 1949 dari tentara pendudukan Belanda. "Yang kembali adalah kedaulatan Indonesia, bukan hanya Yogya," kata Herry, bekas Wali Kota Yogyakarta.

Menurut dia, bahkan selama ia menjabat sebagai wali kota pun, hingga 2011 lalu, peringatan Yogya Kembali hanya dilakukan segelintir orang pelaku sejarah yang sudah berusia lanjut. “Hanya sedikit generasi muda,” ujar Herry. Tak heran, peringatan peristiwa itu tak lebih besar dari peristiwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia, misalnya pertempuran 10 November di Surabaya yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.

Ketua Panitia Peringatan S.Sudjono mengatakan tak hanya memperingati dua peristiwa sejarah yang terjadi di Yogyakarta, panitia sekaligus melakukan peringatan seabad Sultan Hamengkubuwono IX pada acara sarasehan di monumen SO 1 Maret, Rabu malam besok. Mendiang raja Yogyakarta itu merupakan arsitek peristiwa SO 1 Maret 1949. "(Peringatan ini) tidak ada kaitannya dengan isu RUU Keistimewaan Yogyakarta," kata ketua Badan Pengurus Cabang Paguyuban Wehrkreis (Daerah Perlawanan) III Kota Yogyakarta itu.

Menurut dia, peristiwa itu selalu diidentikkan dengan nama bekas Presiden Soeharto sebagai pemimpin penyerbuan. Tapi, katanya, keberhasilan penyebuan tetap andil masyarakat. "Ngerso Dalem (HB IX) yang memegang pemerintahan, sementara Soeharto yang punya pasukan," katanya.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

51 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya

HUT Tangsel ke-15, Benyamin Paparkan Prestasi dan Keberhasilan

26 November 2023

HUT Tangsel ke-15, Benyamin Paparkan Prestasi dan Keberhasilan

Peringati Hari Ulang Tahun ke-15 Kota Tangerang Selatan, pencapaian pertumbuhan eknomi dn pembangunan selama 2023 meningkat.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

19 November 2023

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta seluruh pemerintah daerah menggencarkan berbagai program ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

7 November 2023

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

Hari Wayang Nasional diperingati setiap tahun pada 7 November

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Bisa Terbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun Depan

18 September 2023

Otorita IKN Bisa Terbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun Depan

Otorita IKN akan bisa menerbitkan surat utang alias obligasi dan sertifikat kepemilikan aset atau sukuk pada tahun depan. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Pemda Wajib Berikan Bendera Merah Putih Bagi Warga Tidak Mampu, Begini Bunyi Pasalnya

4 Agustus 2023

Pemda Wajib Berikan Bendera Merah Putih Bagi Warga Tidak Mampu, Begini Bunyi Pasalnya

Mengibarkan bendera merah putih di depan rumah saat perayaan HUT Kemerdekaan RI hukumnya wajib. Bagaimana jika warga tak mampu membelinya?

Baca Selengkapnya