IFJ Minta Pemerintah Tetap Serius Bebaskan Ferry

Reporter

Editor

Selasa, 20 Januari 2004 13:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Christopher Warren, Presiden International Federation of Jurnalist (IFJ), meminta Pemerintah Indonesia untuk tetap serius dalam melakukan usaha pembebasan kamerawan RCTI Ferry Santoro yang sampai hari ini masih disandera GAM. Ia meminta Pemerintah Indonesia menghilangkan semua hambatan yang menghalangi upaya pembebasan tersebut. "Kami perlu menyakinkan Pemerintah Indonesia untuk tetap serius dalam membebaskan sandera, sebab wartawan di seluruh dunia perlu mengetahui hal tersebut," ucapnya seusai bertemu dengan Deputi VII Bidang Komunikasi Kementerian Politik dan Keamanan Alex Bambang Riatmojo di Jakarta, Selasa (20/1). Untuk itu ia berharap Ferry secepat mungkin dibebaskan sehingga tidak berlarut-larut. "GAM bertanggung jawab untuk membebaskan Ferry dan Pemerintah Indonesia juga bertanggung jawab untuk memberikan kondisi yang kondusif dalam pembebasan sandera," ucapnya. Pada kesempatan itu, Christopher berpendapat, usaha pembebasan Ferry sudah mengalami sedikit pengembangan yang signifikan sejak diikutsertakannya Palang Merah Internasional (ICRC) dan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam proses pembebasan tersebut. Untuk mempercepat pembebasan, Christopher mengaku dirinya juga sudah melakukan pertemuan dengan pihak ICRC yang ada di Indonesia serta yang berada di Jenewa. Hal itu, ucapnya, agar proses pembebasan Ferry dan lainnya bisa dipercepat. Namun, ia juga mengakui, masih banyak sekali kendala-kendala yang merintangi usaha pembebasan tersebut. Sehingga, menurut Christopher, yang terpenting saat ini adalah adanya dukungan dari semua orang yang terlibat, termasuk media dan Pemerintah Indonesia untuk melanjutkan upaya-upaya pembebasan Fery. Atas usaha yang dilakukan Pemerintah Indonesia, Christopher mengatakan, dirinya sudah cukup terkesan atas respon yang diberikan. "Hal ini jauh berbeda dibandingkan seperti akhir tahun lalu, di mana kami sangat frustasi karena sama sekali tidak ada respon," ujarnya. Sementara itu, Alex Bambang mengatakan, dari pertemuan tersebut, IFJ sama sekali tidak meminta tenggat waktu perihal pembebasan Ferry. "IFJ berharap agar usaha yang serius ini tetap dilanjutkan," katanya. Ia menambahkan, dari isi pembicaraan tersebut ia juga tidak meminta untuk dilibatkan dalam proses pembebasan di Aceh. Ketika ditanya tentang perkembangan negosiasi di Aceh, Alex mengatakan, hal tersebut tetap dilanjutkan. Namun, ia menyayangkan sikap GAM yang selalu menunda-nunda dan hanya sekedar janji saja. "Kalau mereka punya itikad baik dalam membebaskan sandera, semestinya tidak perlu memakai syarat," ujar Alex. Ia juga mengatakan, untuk mempercepat proses tersebut, IFJ akan berusaha bertemu dengan petinggi GAM yang ada di Swedia. Yandhrie Arvia - Tempo News Room

Berita terkait

Top 3 Hukum: Warga Tolak Permintaan TPNPB-OPM Tinggalkan Intan Jaya, Kata Pakar Hukum Soal Modus Pinjol Ilegal Salah Transfer

3 menit lalu

Top 3 Hukum: Warga Tolak Permintaan TPNPB-OPM Tinggalkan Intan Jaya, Kata Pakar Hukum Soal Modus Pinjol Ilegal Salah Transfer

Kelompok bersenjata TPNPB-OPM menyerang Polsek Homeyo dan membakar gedung SD di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

9 Aktivitas Sederhana Untuk Jaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

3 menit lalu

9 Aktivitas Sederhana Untuk Jaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Sejumlah hal sederhana berikut ini ternyata bisa menjaga kesehatan saat cuaca panas ekstrem.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

8 menit lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

10 menit lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

10 menit lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Jadwal Proliga 2024 Jumat 3 Mei: 3 Laga Live, Termasuk Aksi Megawati Hangestri Bersama Jakarta BIN

30 menit lalu

Jadwal Proliga 2024 Jumat 3 Mei: 3 Laga Live, Termasuk Aksi Megawati Hangestri Bersama Jakarta BIN

Jadwal bola voli Proliga 2024 Jumat, 3 Mei, akan menampilkan 3 pertandingan, termasuk aksi Megawati Hangestri bersama Jakarta BIN.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

40 menit lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

40 menit lalu

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

Polisi telah mengamankan TKP, mencari dan menggali informasi penemuan mayat tersebut.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

43 menit lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Lagu MAESTRO SEVENTEEN Versi Orkestra Bakal Dirilis Hari Ini

56 menit lalu

Lagu MAESTRO SEVENTEEN Versi Orkestra Bakal Dirilis Hari Ini

Lagu MAESTRO SEVENTEEN versi aslinya bergenre dance R&B, versi orkestra ini akan lebih megah

Baca Selengkapnya