TEMPO.CO, Jakarta - Kubu John Kei, tersangka kasus narkotik dan pembunuhan terhadap mantan Direktur PT Power Steel Mandiri Tan Harry Tantono, menunda pengajuan praperadilan kepada polisi. Rencananya, tim pengacara John yang diwakili adik kandungnya, Tito Refra, akan mengajukan praperadilan hari ini. "Kami masih menyelesaikan materi gugatan," ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 22 Februari 2012.
Tito dan timnya sedang berusaha merampungkan materi gugatan agar dapat segera dilayangkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. "Pokoknya, paling lambat besok akan kami ajukan gugatannya," ujar Tito.
Menurut Tito, inti materi gugatannya terkait dugaan adanya kesalahan prosedur dalam penangkapan sang kakak. Menurut dia, saat penangkapan John, polisi tak mengantongi surat izin penangkapan. "Sesuai hukum, siapapun dia kalau ditangkap polisi harus ditunjukkan surat penangkapannya," kata Tito.
Polisi telah menetapkan John Kei sebagai tersangka pembunuhan berencana, pembunuhan, dan pengguna narkotik. Polisi mendapati John Kei di kamar Hotel C'One, Pulomas, Jakarta Timur, Jumat, 17 Februari 2012, bersama aktris Alba Fuad sedang menggunakan sabu-sabu. Polisi menembak kakinya sebelum mencokok lelaki asal Pulau Kei, Tual, Maluku Tenggara itu.
Saat ini John sedang dirawat intensif di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Menurut Tito, kakaknya sudah boleh dijenguk oleh keluarga dan tim pengacara. "Tapi dibatasi, kalau tim pengacara maksimal dua orang, kalau keluarga tiga orang," katanya.
INDRA WIJAYA
Berita lain:
Berita terkait
Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan
48 hari lalu
Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPetani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim
52 hari lalu
Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.
Baca SelengkapnyaLokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu
18 Februari 2024
Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi
10 Februari 2024
Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.
Baca SelengkapnyaIntimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi
5 Februari 2024
Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.
Baca SelengkapnyaPuluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan
5 Februari 2024
Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi
5 Februari 2024
Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMassa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku
28 Januari 2024
Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.
Baca Selengkapnya1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang
28 Desember 2023
Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.
Baca SelengkapnyaKronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis
16 November 2023
Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.
Baca Selengkapnya