TEMPO Interaktif, Jakarta: Di blok 3H kamar I Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, Jakarta Timur, Beddu Amang, terpidana kasus skandal korupsi tukar guling PT. Goro Bathara Sakti - Badan Urusan Logistik (Bulog) ditahan dengan pengamanan maksimum. "Itu ruang maximum security, khusus untuk terpidana yang jadi sorotan masyarakat," kata Djoko Mardjo Sutrisno, Kepala Penjara, di LP Cipinang, Jumat (16/1) malam. Menurut Djoko, kamar yang ditempati Beddu bertembok tinggi dan dipisahkan dari sel lain. "Tidak ada perlakuan khusus dalam ruang tahanan berukuran 4 x 6 meter persegi itu. Tidak ada AC, kulkas, hanya tempat tidur dan kamar mandi dalam saja," kata Djoko.Sementara, Beddu Amang menyatakan kekecewaannya atas putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasinya. Dirinya juga membandingkan hukuman yang diterimanya dengan terpidana lainnya, Tommy Soeharto dan Richardo Gelael. "Tapi, saya tidak merasa dikorbankan. Saya tetap hormat dan tunduk pada hukum," kata Beddu. Walau demikian, dirinya mengaku akan terus melakukan upaya hukum untuk mencari celah dari putusan MA. "Saya dan pengacara akan ajukan PK atau grasi," katanya. Hal itu dibenarkan Joko Prabowo Saebani, pengacara Beddu Amang. Menurut Saebani, jalur PK (peninjauan kembali) akan diupayakan terlebih dulu. "Kami akan ajukan novum (bukti baru) yang belum diajukan di pengadilan negeri," kata Saebani. Sayang, dirinya enggan menyebut bukti baru yang dimaksud. Putri Alfarini - Tempo News Room