TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus suap Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin, mengaku tidak tahu tentang menteri yang meminta jatah fee (komisi) kepada terpidana kasus suap SEA Games 2011, Mindo Rosalina Manulang. "Ndak (tidak), saya ndak tahu malah," kata Nazar yang ditemui sebelum sidang, Rabu, 22 Februari 2012.
Nazar justru ingin menanyakan hal tersebut kepada Rosa yang merupakan bekas pegawainya di PT Grup Permai itu. "Saya malah mau tanya Bu Rosa siapa menteri yang dua orang itu," ujarnya di gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kuningan, Jakarta Selatan.
Menurut Nazar, ketidaktahuannya itu bukan karena ia lalai dalam mengontrol Rosa. Namun karena saat itu Nazar mengaku sudah tak menjadi bos Rosa lagi. "Saya tidak pernah mengontrol Bu Rosa ataupun Bu Yuli semenjak tahun 2009," katanya.
Pada Ahad, 19 Februari 2012, kuasa hukum Rosa, Achmad Rifai, mengungkapkan ada menteri Kabinet Indonesia Bersatu yang juga merupakan petinggi sebuah partai pernah meminta jatah 8 persen dari Rosa sebagai fee proyek yang dikerjakan Grup Permai, perusahaan milik M. Nazaruddin.
Rifai menuturkan permintaan ini dilakukan di rumah dinas menteri tersebut pada pertengahan 2010. Proyek tersebut, menurut dia, sudah terealisasi. Namun Rifai belum mau mengungkap siapa dan apa proyek itu secara gamblang. "Yang jelas, tahapnya yang pertama senilai Rp 80 miliar, yang kedua adalah 100 miliar," katanya di Kementerian Hukum dan HAM, Senin, 20 Februari 2012.
NUR ALFIYAH
Berita terkait
Lusa, Rosa Laporkan Menteri Peminta Jatah
Soal Wisma Atlet, Ini Jawaban Andi Mallarangeng
Muhaimin Mengaku Tak Tahu Fee Proyek di Kementerian
Beberapa Menteri Minta Fee Proyek ke Rosa
Ada Menteri Minta Jatah 8 Persen kepada Rosa
Berita terkait
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI
10 Agustus 2023
rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Ungkap Alasannya Kembali Terjun ke Dunia Politik
15 Juli 2023
Anas Urbaningrum menyatakan kembali ke dunia politik karena ingin menjadi petugas publik.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas, Begini Pernyataannya
15 Juli 2023
Anas Urbaningrum kembali sebut soal gantung di Monas. Tapi berbeda dari pernyataanya 11 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Akan Pimpin PKN, Gede Pasek Serahkan Posisi Ketua Umum Juli Mendatang
12 Mei 2023
Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika menyatakan akan menyerahkan jabatannya kepada Anas Urbaningrum pada Juli mendatang.
Baca SelengkapnyaAnwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal
13 April 2023
Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas
Baca SelengkapnyaEksklusif Wawancara Tempo dengan Anas Urbaningrum (1)
10 April 2023
Tempo mendapat kesempatan berbincang dengan Anas Urbaningrum dari dalam Lapas Sukamiskin.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Akan Kunjungi Orang Tuanya di Blitar Usai Bebas dari Lapas Sukamiskin
7 April 2023
Anas Urbaningrum akan langsung menuju orang tuanya di Blitar setelah dia bebas dari Lapas Sukamiskin.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Minta Dibebaskan dari Lapas Sukamiskin Sore Hari
1 April 2023
Anas Urbaningrum mengajukan permintaan agar dilepaskan dari Lapas Sukamiskin pada sore hari.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Akan Bebas Dari Lapas Sukamiskin, HMI Berencana Gelar Road to Bandung
31 Maret 2023
Sekitar 60 kader HMI akan menjemput Anas Urbaningrum di Bandung pada 10 April 2023.
Baca SelengkapnyaSelain Ferdy Sambo dan Istrinya, Inilah 4 Pasangan Pejabat yang Pernah Jadi Tersangka
20 Agustus 2022
Tak hanya Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, berikut ini daftar pasangan pejabat yang menjadi tersangka sebuah tindak pidana.
Baca Selengkapnya