TEMPO.CO, Jakarta- Muhammad Nazaruddin yang baru saja dijadikan tersangka kasus pencucian uang saham PT Garuda Indonesiamerasa heran dengan penetapan status itu. "Tak ada hubungannya dengan saya itu," ujarnya sesuai sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Rabu, 15 Februari 2012.
Ia mengatakan pembelian saham tersebut dilakukan oleh lima perusahaan yang terdapat di Grup Permai. Grup tersebut dituduhkan Nazar dimiliki oleh Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. "Tak ada uang lewat rekening pribadi saya," ujarnya. Bila ada, ia meminta penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi membuktikan.
Awal pekan ini, Nazar ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap dan pencucian uang saham PT Garuda Indonesia (Persero). Komisi Pemberantasan Korupsi menduga bekas Bendahara Umum Demokrat itu menyembunyikan hasil tindak pidana dengan modus pembelian saham.
Kasus ini bermula saat Nazaruddin membeli saham perdana PT Garuda di PT Mandiri Sekuritas, pialang penjualan saham pada awal Oktober 2011. Melalui lima perusahaannya, yakni PT Permai Raya Wisata, PT Exartech Technology Utama, PT Cakrawaja Abadi, PT Darmakusumah, dan PT Pacific Putra Metropolitan, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat itu membeli saham Garuda sebesar Rp 300,85 miliar.
Dalam dokumen pemeriksaan yang dimiliki Tempo, rincian saham Nazaruddin terdiri Rp 300 miliar untuk pembelian 400 juta lembar saham dan fee Rp 850 juta untuk Mandiri Sekuritas. Pembayarannya dilakukan dalam empat tahap, yakni tunai, melalui RTGS (real time gross settlement), dan transfer sebanyak dua kali.
Harga saham Garuda yang Rp 750 per lembar itu kemudian turun menjadi Rp 600 pada awal pembukaan perdagangan. Akibatnya, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu marah-marah dan meminta agar duitnya dikembalikan. Alasannya, duit itu saweran dari kawan-kawannya. ”Kalau tidak, akan dilaporkan ke polisi,” begitu terdakwa kasus suap Wisma Atlet itu mengancam. Namun pihak Mandiri menegaskan, uang tidak bisa dikembalikan.
M. ANDI PERDANA
Berita terkait
Nazar Mengaku Diperintah Anas Beli Saham Garuda
Begini Cara Nazaruddin Jual Sebagian Saham Garuda
Cuci Uang Grup Nazar Bakal Seret Demokrat
Kicauan Yulianis tentang Nazar dan Saham Garuda
Sangkaan Baru Nazaruddin di Saham Garuda
Saham Nazaruddin di PT Garuda Diusut
Ada Dokumen Aksi Nazar Borong Saham Garuda