Demokrat Didesak Istirahatkan Angie  

Reporter

Editor

Rabu, 15 Februari 2012 12:27 WIB

Angelina Sondakh saat memberikan kesaksian terkait kasus korupsi Wisma Atlet dengan tersangka M. Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, (15/2). TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Monitoring, Advokasi, dan Jaringan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Ronald Rofiandi menilai janggal keputusan Fraksi Partai Demokrat memindahkan Angelina Sondakh dari Komisi Olahraga DPR ke Komisi Hukum. Menurut dia, Demokrat seharusnya mengistirahatkan Angie agar berkonsentrasi pada kasus hukum yang menjeratnya.

"Ini blunder dari Demokrat. Seharusnya Angie dibiarkan saja di Komisi Olahraga dan diistirahatkan supaya dia mengurusi kasus hukumnya saja," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 15 Februari 2012.

Ronald mengaku tak mengerti pertimbangan yang digunakan Fraksi Partai Demokrat untuk memindahkan Angie ini. Menurut dia, secara kompetensi, Angie tidak cukup mumpuni untuk duduk di Komisi Hukum. Apalagi, selama ini, menurut pengamatan dia, Angie bukan orang yang memahami hukum.

"Karena Komisi Hukum ini kan komisi yang cukup berat dan membutuhkan kompetensi khusus. Angie latar belakangnya bukan hukum. Jadi, kalau alasannya adalah untuk penyegaran dan optimalisasi kinerja fraksi, saya pikir tidak tepat," ujarnya.

Ia menambahkan, posisi Angie sebagai tersangka tak hanya membuat sulit Fraksi Partai Demokrat, tetapi juga membuat sulit posisi Komisi Hukum. "Ini membuat semua keadaan jadi sulit. Bagi Demokrat, Komisi Hukum, dan juga buat Angie sendiri semua jadi serba sulit," ujarnya. Karena itu, PSHK itu meminta Fraksi Partai Demokrat membatalkan pemindahan Angie ke Komisi Hukum.

Selasa 14 Februari kemarin, Fraksi Partai Demokrat memindahkan Angelina Sondakh ke Komisi Hukum. Ia juga dicopot dari posisinya di Badan Anggaran DPR. Keputusan ini mengundang kontroversi mengingat status tersangka Angie dalam kasus korupsi Wisma Atlet. Perpindahan ini dikhawatirkan akan menimbulkan konflik kepentingan karena Komisi Pemberantasan Korupsi adalah mitra kerja dari Komisi Hukum DPR.

Komisi Pemberantasan Korupsi telah menetapkan Angelina Sondakh sebagai tersangka dalam kasus Wisma Atlet. Janda Adjie Massaid ini terseret setelah namanya disebut beberapa tersangka dan terdakwa di pengadilan.

Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin mengatakan mantan Puteri Indonesia itu berperan besar dalam memuluskan anggaran poyek ini di DPR. Selain itu, ia juga disebut menerima aliran dana sebesar Rp 5 miliar.

FEBRIYAN

Berita terkait

Para Puteri Indonesia Belajar Kehidupan dari Mooryati Soedibyo, Venna Melinda Dikuatkan Mental

24 hari lalu

Para Puteri Indonesia Belajar Kehidupan dari Mooryati Soedibyo, Venna Melinda Dikuatkan Mental

Para Puteri Indonesia membuat kesaksian bagaimana mereka belajar kehidupan dan mendapat semangat dari Mooryati Soedibyo.

Baca Selengkapnya

Lelang Barang KPK Sitaan Hasil Gratifikasi, Begini Syarat dan Cara Mengikuti Lelangnya

18 Desember 2023

Lelang Barang KPK Sitaan Hasil Gratifikasi, Begini Syarat dan Cara Mengikuti Lelangnya

KPK menggelar lelang atas barang sitaan hasil gratifikasi dalam Hakordia 2023. Begini tata cara dan syarat mengikuti lelangnya.

Baca Selengkapnya

Momentum Hakordia, Ahli Hukum Nilai Kejagung Kurang Greget Tangani Kasus Korupsi

13 Desember 2023

Momentum Hakordia, Ahli Hukum Nilai Kejagung Kurang Greget Tangani Kasus Korupsi

Ahli Hukum Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar menilai kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) khususnya dalam pemberantasan korupsi kurang greget.

Baca Selengkapnya

Momentum Hakordia, Pengamat Nilai Penanganan Kasus Korupsi oleh Polri Masih Mengecewakan

13 Desember 2023

Momentum Hakordia, Pengamat Nilai Penanganan Kasus Korupsi oleh Polri Masih Mengecewakan

Herdiansyah Hamzah menulai kinerja Polri dalam pemberantasan korupsi yang masih mengecewakan publik jika dilihat secara kualitatif.

Baca Selengkapnya

KPK Beri Skor 95,75 untuk Pencegahan Korupsi di DKI, Heru Budi: Kita Sudah di Zona Tertinggi

12 Desember 2023

KPK Beri Skor 95,75 untuk Pencegahan Korupsi di DKI, Heru Budi: Kita Sudah di Zona Tertinggi

Ini tentang aplikasi yang dikembangkan oleh KPK untuk memantau capaian kinerja program pencegahan korupsi melalui perbaikan tata kelola pemerintahan.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Firli Bahuri Diundang ke Hari Antikorupsi Sedunia, tapi Tak Hadir

12 Desember 2023

KPK Sebut Firli Bahuri Diundang ke Hari Antikorupsi Sedunia, tapi Tak Hadir

KPK mengatakan telah mengundang semua insan KPK melalui email kantor, termasuk kepada Ketua nonaktif Firli Bahuri. Tapi Firli tak hadir.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta RUU Perampasan Aset Segera Diselesaikan

12 Desember 2023

Jokowi Minta RUU Perampasan Aset Segera Diselesaikan

Presiden Jokowi meminta DPR segera membahas dan menyelesaikan RUU Perampasan Aset. Mekanisme untuk pengembalian kerugian negara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Banyak Pejabat Ditangkap tapi Tak Hentikan Korupsi di Indonesia

12 Desember 2023

Jokowi Sebut Banyak Pejabat Ditangkap tapi Tak Hentikan Korupsi di Indonesia

Presiden Jokowi mengatakan sudah terlalu banyak pejabat Indonesia yang ditangkap dan dipenjarakan karena korupsi.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Nawawi Pomolango Sebut Butuh Sinergi untuk Berantas Korupsi

12 Desember 2023

Ketua KPK Nawawi Pomolango Sebut Butuh Sinergi untuk Berantas Korupsi

Nawawi Pomolango mengatakan, sinergi gerak dari seluruh elemen bangsa harus kembali dipimpin untuk melakukan pemberantasan korupsi bisa bergerak maju.

Baca Selengkapnya

Hari Antikorupsi Sedunia, Saut Situmorang Minta Independensi KPK Dikembalikan

12 Desember 2023

Hari Antikorupsi Sedunia, Saut Situmorang Minta Independensi KPK Dikembalikan

Saut Situmorang mengatakan hal yang perlu direfleksikan KPK di Hari Antikorupsi, seperti mengembalikan independensi KPK.

Baca Selengkapnya