TEMPO.CO, Jakarta- Pemerintah berencana mendatangkan dua unit pesawat intai tanpa awak dari Kital Philippine Corp asal Filipina pada tahun ini. Dua pesawat intai yang diklaim menggunakan teknologi gabungan dari beberapa negara itu harus 'ditebus' pemerintah Indonesiadengan harga US $ 16 juta.
"Itu pesawat baru, delivery pada tahun ini," kata Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2012.
Menurut dia, pembelian dua unit pesawat intai tanpa awak dari Filipina itu sebenarnya adalah program lama, yakni program pada 2004 lalu. Program itu dilatarbelakangi kondisi Indonesia saat itu yang hanya mampu meminjam pesawat intai milik negara sahabat.
"Saat itu di dalam negeri belum tersedia (pesawat intai), sehingga kami mencari ke beberapa negara, ada Belanda dan Rusia, dan akhirnya kami temukan satu kolaborasi di Filipina," ujar Sjafrie.
Realisasi kontrak dengan pihak Filipina baru terlaksana pada 2006 lalu. Pesawat bermesin asal Italia itu diklaim dapat bertahan selama 15 jam dan memiliki daya jelajah sejauh radius 250 kilometer. "Dan ini sudah kami uji secara teknis," ucap Sjafrie.
Dia mengatakan keberadaan dua unit pesawat intai itu memiliki arti penting, terutama dalam kaitannya dengan operasi intelijen, mengingat wilayah Indonesia sangat luas. Pesawat intai itu bisa juga digunakan untuk kepentingan humanitarian, misalnya mendeteksi cuaca. "Jadi jangan dipikir itu hanya untuk kepentingan militer. Itu juga bisa untuk nonmiliter," kata Sjafrie.
Menurut dia, pembelian pesawat intai itu membuka kesempatan bagi pihak-pihak terkait di dalam negeri untuk menyerap teknologi pesawat intai itu karena teknologi pesawat intai asal Filipina itu lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi pesawat sejenis yang tengah dikembangkan teknokrat Indonesia. "Jadi para teknokrat bisa menyerap teknologi itu," ujar Sjafrie.
PRIHANDOKO
Berita terkait
Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih
12 hari lalu
Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.
Baca SelengkapnyaBerburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?
30 hari lalu
Apakah sudah pernah mendengar istilah skiplagging sebelumnya?
Baca SelengkapnyaAlasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian
31 hari lalu
Jika ingin menghemat waktu selama penerbangan wisatawan disarankan menggunakan hand luggage
Baca SelengkapnyaTertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang
32 hari lalu
Seorang pramugari mengatakan banyak kesalahpaman tentang profesi pramugari
Baca Selengkapnya5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang
36 hari lalu
Memesan tiket jauh hari sebelum mudik bisa menghindari naiknya harga tiket.
Baca SelengkapnyaPosisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar
38 hari lalu
Barisan kursi pesawat ini memiliki ruang yang cukup lega untuk kaki tapi menurut pramugari tidak semua orang bisa duduk di situ
Baca SelengkapnyaMengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo
42 hari lalu
Sayangnya saat Nurtanio memasuki sekolah penerbangan di era kolonial Jepang itu dirinya hanya disuruh untuk mendorong dan membersihkan pesawat terbang
Baca SelengkapnyaTips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang
24 Februari 2024
Momen anak menangis di pesawat terbang bisa menggangu wisatawan lain. Cara ini dapat membantu para orang tua menenangkan anak menangis
Baca Selengkapnya5 Makanan yang Dilarang Masuk Kabin Pesawat Terbang
11 Februari 2024
Bberapa negara melarang makanan tertentu dimasukkan ke dalam tas jinjing di kabin pesawat terbang
Baca Selengkapnya5 Tips Menjaga Kebersihan Berpergian dengan Pesawat Terbang
11 Februari 2024
Beberapa tips ini dapat membantu penumpang yang tetap ingin menjaga kebersihan selama di pesawat terbang
Baca Selengkapnya