TEMPO Interaktif, Lhokseumawe: Kelompok gerilyawan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dinilai Komando Operasi Tentara Nasional Indonesia tidak serius dalam membebaskan para sandera, meskipun pemerintah secara bersungguh-sungguh telah menunjukkan iktikad baiknya. Hal itu disampaikan Juru Bicara Koops TNI di Aceh, Letnan Kolonel CAJ Ahmad Yani Basuki kepada wartawan di Lhokseumawe, Senin (12/1).Ketidakseriusan GAM, terbukti dari terjadinya aksi penculikan baru yang masih terus berlangsung. Dalam dua hari ini, sudah delapan orang lagi diculik GAM. Dua diantaranya berhasil dibebaskan TNI. "Nasib para sandera lain berhasil dilarikan GAM," katanya.Hampir seluruh korban penculikan baru adalah dari operasi penghadangan GAM di di jalur lintas utama di kawasan Peureulak, Aceh Timur. "Kami sangat menyesalkan tindakan GAM ini yang masih terus melakukan penculikan di tengah-tengah keseriusan pemerintah untuk membebaskan sandera sebelumnya," kata Letkol Yani. Diduga kuat, penculikan itu dilakukan GAM untuk menambah tameng hidup atau untuk mendapatkan tebusan guna memenuhi kebutuhan logistik GAM yang kian menipis setelah terus menerus digempur TNI.Letkol Yani mengharapkan semua pihak ikut menekan kelompok GAM agar tidak terus melakukan pelanggaran atas hak asasi manusia dengan menyandera masyarakat sipil tidak berdosa. Sementara itu, seorang anggota TNI dari Yonif 500/Raider tertembak gerilyawan GAM di Desa Inong, Peureulak, Aceh Timur pada pukul 04.00 WIB, Senin. Sersan Dua Dayat, mengalami luka tembak di bagian paha kiri. Korban terluka ketika terjadi kontak senjata saat TNI melakukan penyergapan. Di Aceh Utara, sehari sebelumnya sekitar pukul 05.00 WIB Pasukan Pemukul Reaksi Cepat TNI Yonif 502 juga terlibat kontak tembak dengan GAM di Desa Grup Lhee, Kecamatan Kuta Makmur. Dari lokasi pertempuran itu, pasukan TNI menyita satu pucuk pistol, 680 butir amunisi kaliber 5,56, 356 butir amunisi AK, 10 magazen dari berbagai jenis dan satu butir granat lontar (GLM). Selain itu juga disita HT, pakaian loreng Malaysia, bendera GAM dan obat-obatan.Zainal Bakri - Tempo News Room
Berita terkait
Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan
12 menit lalu
Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan
Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.