Sang Pejuang Waria Siap Masuk Komnas HAM  

Reporter

Editor

Rabu, 8 Februari 2012 13:35 WIB

Anggota Forum Komunikasi Waria se-Indonesia memberi dukungan pada ketua mereka Yulianus Rettoblaut (kiri) di gedung Komnas HAM, Jakarta, Jumat (20/1). Yulianus mendaftarkan diri sebagai anggota Komnas HAM untuk dapat menyelesaikan pelanggaran HAM terutama yang terkait dengan isu transgender. TEMPO/Dasril Rozandi

TEMPO.CO, Jakarta - Yulianus Rettoblaut bukanlah pria sembarangan. Lelaki 50 tahun ini adalah Ketua Waria Indonesia. Dia memperkenalkan diri sebagai "Mami Yuli". Lima tahun lalu, dia mencalonkan diri menjadi Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan gagal. Kini dia mencoba lagi dan yakin bakal berhasil.

"Dulu, aku memang banyak kekurangan," katanya ketika ditemui Rabu, 8 Februari 2012 ini. "Sekarang, aku sudah lebih siap." Selama lima tahun terakhir, Mami Yuli banyak berdiskusi dengan aktivis HAM dan mengambil kuliah di Fakultas Hukum Universitas Islam Atttahiriyah, Jakarta. "Saya lulus dan jadi sarjana hukum pada 2010 lalu," katanya.

Mami Yuli aktif di berbagai kelompok pejuang HAM seperti Yayasan Srikandi-- yayasan pendampingan bagi penderita AIDS--, Arus Pelangi --organisasi advokasi bagi kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT)-- dan menjadi bagian dari misi peningkatan iman di sebuah gereja.

Mami Yuli yakin kali ini dia lebih siap menghadapi seleksi Komisioner Komnas HAM. "Saya jadi bersemangat, juga karena banyak yang mendukung," katanya. Kini Mami Yuli harus bersaing dengan 363 calon anggota Komnas HAM 2012-2017.

Jika terpilih, dia ingin membela hak semua warga negara untuk memperoleh perlakuan yang sama dari negara tanpa diskriminasi. "Saya tidak hanya akan memperjuangkan kaum minoritas, tapi masyarakat lain yang secara kemampuan lemah."

DIANING SARI

Berita terkait

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

10 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

15 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

43 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

47 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

48 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

53 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

56 hari lalu

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

29 Februari 2024

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

22 Februari 2024

Alasan KY Perpanjang Masa Pendaftaran Calon Hakim Agung dan Ad Hoc HAM di MA

KY telah menerima 120 pendaftar konfirmasi untuk calon hakim agung.

Baca Selengkapnya