Hati Nurani Para Penegak Hukum Sudah Hilang

Reporter

Editor

Selasa, 7 Februari 2012 20:45 WIB

TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta- Sejumlah pengamat dan pakar hukum yang tergabung dalam Kelompok Lintas Hukum untuk Perubahan menilai para penegak hukum yaitu Polisi, Jaksa, dan Hakim sudah kehilangan hati nurani. Berbagai penanganan kasus yang dinilai tidak perlu diproses hingga pengadilan menunjukkan persoalan itu.

"Saya sudah tidak percaya lagi dengan penegak hukum di negara ini, kenapa hakim tidak ada hati nurani," kata Mantan Ketua Hakim Mahkamah Agung, Bismar Siregar dalam acara Pernyataan Keprihatinan Kelompok Lintas Hukum untuk Perubahan, Selasa, 7 Februari 2012.

Bismar menyatakan, hati nurani adalah hal yang sudah hilang dari para hakim. Dalam menangani sebuah perkara, para penegak hukum seolah tidak dapat mengambil keputusan yang adil bagi masyarakat.

Hal serupa juga dinyatakan, mantan Jaksa Agung Muda Penyidik Kejaksaan Agung, Chairul Imam, para penegak hukum kurang profesional. Ia juga menyatakan, penurunan kualitas ini terjadi di semua aparat hukum. Khususnya pada Kejaksaan, kurang profesionalnya Jaksa nampak pada kualitas tuntutan yang kerap tidak lengkap.

"Mereka juga tidak tahu apa tujuan peradilan, seharusnya kasus-kasus kecil tidak sampai masuk ke pengadilan," katanya.

Para penegak hukum, menurut Chairul, menganggap tujuan akhir dari suatu proses hukum adalah menghukum orang atau tersangka. Padahal, Chairul menyatakan, tujuan proses hukum adalah terciptanya rasa keadilan, sehingga tidak hanya berpatok pada delik perkara.

Pada awal Januari, masyarakat dikejutkan persidangan pencurian sandal jepit. AAL, siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Palu, Sulawesi Tengah menjalani sidang karena dituduh mencuri sandal jepit yang diklaim milik anggota kepolisian.

Kasus ini mencuat saat tiga remaja AAL, 15 tahun, FD (14), dan MSH (16) mencuri sandal dua petugas kepolisian, Briptu Rusli dan Simson Sipayung. Rusli dan Simson kemudian menganiaya ketiga remaja tersebut. Orang tua AAL melaporkan kedua polisi ke Propam Polda. Pelaporan ini berbalas dengan tuntutan pidana bagi AAL oleh Rusli dan Simson.

Pada November 2009, Pengadilan Negeri Purwokerto memvonis nenek Minah dengan pidana penjara satu setengah bulan dan masa percobaan tiga bulan. Minah divonis karena mencuri tiga buah kakao dari kebun milik perusahaan di Darmakradena, Banyumas, Jawa Tengah.

Terakhir, kasus Rasmiah, 54 tahun, seorang pembantu rumah tangga yang dituduh majikannya mencuri enam piring. Pengadilan Negeri Tangerang pada 2010 memvonis Rasmiah bebas. Tapi jaksa mengajukan permohonan kasasi dan MA memutus Rasmiah bersalah dengan vonis 4 bulan 10 hari.

FRANSISCO ROSARIANS


Berita terkait

Jaksa Agung Ingatkan Keadilan Restoratif Rawan Disalahgunakan

6 Oktober 2021

Jaksa Agung Ingatkan Keadilan Restoratif Rawan Disalahgunakan

Jaksa Agung menjelaskan, penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restoratif merupakan terobosan hukum yang diakui dan banyak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Dituduh Palsukan Dokumen, Nenek 93 Tahun Ini Terancam Dibui 7 Tahun

11 Agustus 2015

Dituduh Palsukan Dokumen, Nenek 93 Tahun Ini Terancam Dibui 7 Tahun

Nenek Oyoh memilih tertunduk lesu, ketika Jaksa Mumuh membacakan dakwaan, atas tuduhan pemalsuan surat tanah yang kini menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Ibu Susui Bayi di Penjara Ini Diduga Korban Rekayasa Kasus  

10 Juni 2015

Ibu Susui Bayi di Penjara Ini Diduga Korban Rekayasa Kasus  

Heri menduga kasus yang menimpa istri dan anaknya penuh rekayasa.

Baca Selengkapnya

Nenek Asyani Titip Surat ke Jokowi: Tolong Saya, Pak...  

14 April 2015

Nenek Asyani Titip Surat ke Jokowi: Tolong Saya, Pak...  

Menteri Yohana datang secara khusus ke Kabupaten Situbondo,
Selasa, 14 April 2015 untuk menemui Asyani.

Baca Selengkapnya

Nenek Asyani Jalani Sidang Kelima

19 Maret 2015

Nenek Asyani Jalani Sidang Kelima

Sang nenek berusia 63 tahun itu mengatakan terpaksa datang ke
pengadilan meski kondisinya belum sehat.

Baca Selengkapnya

Melankoli Komunal

23 Februari 2015

Melankoli Komunal

Tentang hzn ini sama dengan gagasan yang dikemukakan dalam The Anatomy of Melancholy, buku Richard Burton yang penuh dengan teka-teki filosofi tetapi menghibur dari awal abad ke-17.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Makassar Sahkan Sri Jadi Lelaki

2 September 2014

Pengadilan Makassar Sahkan Sri Jadi Lelaki

Meski Sri telah resmi berganti status kelamin, namun namanya belum berubah lantaran tidak mengajukan permohonan pergantian nama.

Baca Selengkapnya

Hakim Gowa Vonis Bebas Pencuri Rumput  

25 September 2013

Hakim Gowa Vonis Bebas Pencuri Rumput  

Tanaman Lantebung itu dicabuti para terdakwa karena tumbuh di lahan perkebunan yang belum diketahui pemiliknya.

Baca Selengkapnya

Holcim Yakin Buruhnya Memang Bersalah

13 Juli 2013

Holcim Yakin Buruhnya Memang Bersalah

Ada berita acara pemeriksaan dimana Samuri mengakui sudah mencuri benda milik perusahaan.

Baca Selengkapnya

Buruh Holcim Merasa Jadi Korban Putusan Sesat

8 Juli 2013

Buruh Holcim Merasa Jadi Korban Putusan Sesat

Buruh itu melaporkan hakim Cibinong ke Komisi Yudisial.

Baca Selengkapnya