TEMPO Interaktif, Kupang - Delapan kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berpotensi dilanda banjir pada Februari 2012. Delapan kabupaten tersebut adalah Kabupaten Kupang, Manggarai, Alor, Belu, Flores Timur, Ende, Sikka, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Hal tersebut terungkap dalam surat Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sri Woro Harijono, yang ditujukan kepada Gubernur NTT, Frans Lebu Raya. Dalam surat tersebut dijelaskan ihwal peta potensi banjir di wilayah NTT. "Peta ini sebagai bahan referensi pemerintah daerah," kata Sri Woro Harijono dalam suratnya yang kopinya diperoleh Tempo di Kupang, Senin, 6 Februari 2012.
Potensi banjir dengan kategori tinggi akan terjadi di Kecamatan Kupang, Kabupaten Kupang, dan Kecamatan Kota Komba, Reo, Kabupaten Manggarai Barat.
Potensi banjir sedang akan melanda Kecamatan Alor Barat Daya, Alor Barat Laut, Alor Selatan, Alor Timur, dan Pantar. Demikian pula Kecamatan Kobalima, Malaka Barat, dan Tengah di Kabupaten Belu. Sedangkan di Kabupaten Ende terjadi di Kecamatan Ndona dan di Kabupaten Flores Timur terjadi di Kecamatan Larantuka.
Selain itu potensi banjir kategori sedang juga akan melanda Kabupaten Sikka, terutama di Kecamatan Kewapante, Maumere, dan Paga serta Kabupaten Timor Tengah Selatan di Kecamatan Amanuban Barat.
Potensi banjir tersebut akan mengancam kabupaten di NTT hingga April 2012 mendatang. Namun di sejumlah daerah, seperti Kecamatan Kota Komba di Kabupaten Manggarai, mengalami penurunan dengan potensi banjir hanya dengan intensitas rendah hingga menengah.
Sekretaris daerah (Sekda) NTT, Frans Salem, mengatakan telah menerima surat peringatan dari BMKG tersebut. Bahkan Gubernur telah mengingatkan bupati dan wali kota agar meningkatkan kesiagaan menghadapi ancaman bencana itu. "Kami sudah surati para bupati dan wali kota untuk meningkatkan kesiap-siagaan terhadap bencana," ujarnya.
Saat ini masing-masing kabupaten dan kota masih mempunyai stok beras bencana sebanyak 100 ton yang bisa digunakan kapan saja, terutama jika daerah itu dilanda bencana.
YOHANES SEO
Berita terkait
Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014
19 Januari 2023
Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.
Baca SelengkapnyaIni Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado
23 Januari 2021
BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.
Baca SelengkapnyaCara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis
23 Januari 2021
Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.
Baca SelengkapnyaBPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang
23 Januari 2021
BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado
Baca SelengkapnyaBanjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado
22 Januari 2021
Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.
Baca SelengkapnyaStatus Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman
9 Oktober 2019
Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.
Baca SelengkapnyaBanjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman
2 Februari 2019
Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang
27 Januari 2014
Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.
Baca SelengkapnyaPetambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir
22 Januari 2014
Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang
unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan
Bandung.
Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir
22 Januari 2014
PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.
Baca Selengkapnya