MoU Kampanye Dialogis di UI Ditandatangani

Reporter

Editor

Kamis, 8 Januari 2004 23:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Universitas Indonesia, Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu), dan Televisi Republik Indonesia (TVRI), sepakat menandatangani nota kesepahaman dalam rangka kampanye dialogis pemilihan umum. Penandatangan nota kesepahaman dilakukan di Universitas Indonesia, Kamis (8/1). Penandatanganan dilakukan oleh Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Komarudin Hidayat, Direktur Program dan Pemberitaan TVRI Enny A. Hardjanto, Rektor Universitas Indonesia Usman Chatib Warsi, dan Ketua Tim Kampanye Dialogis Universitas Indonesia Sarlito Wirawan Sarwono.Menurut Enny A. Hardjanto, kampanye dialogis merupakan kesepakatan untuk mengikuti pemilu. Dengan kampanye dialogis akan mendidik rakyat bagaimana berpolitik dengan benar. "Melalui TVRI kampanye dialogis merupakan pendidikan politis yang bisa dirasakan oleh seluruh rakyat," ujarnya.Hal senada juga diungkapkan oleh Rektor UI, Usman Chatib Wasri. Menurutnya, Universitas Indonesia sebagai komunitas masyarakat ilmiah turut berperan serta dalam mensukseskan pemilihan umum. Melalui kampanye dialogis, Universitas Indonesia mengundang partai politik peserta pemilu untuk didengar visi dan misinya.Usman Chatib Wasri menambahkan, dengan kampanye dialogis ini dimaksudkan agar terjadi dialog yang bermutu antara partai politik dan civitas akademika. "Mudah-mudahan semua parpol bisa ikut. Bukan untuk dibantai tapi untuk mengetahui visi dan misi parpol," ujarnya.Ketua Panwaslu Komarudin Hidayat mengatakan dengan adanya kampanye dialogis ini ada pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat. Pengawasan yang sehat, kata Komarudin, adalah pengawasan yang berbasis masyarakat. Dengan adanya tekanan berupa pengawasan dari masyarakat pelaku parpol bisa berbuat lebih baik.Komarudin berharap nota kesepahaman ini bisa disebarluaskan sehingga bisa diikuti oleh universitas-universitas lain. "Karena kampus sebagai mediator dan bisa menyebarluaskan pada masyarakat," ujarnya.Menurut Sarlito, untuk menjadi peserta kampanye dialogis partai-partai politik dikenai biaya sebesar Rp 50 juta, yang merupakan biaya blocking time selama 60 menit di TVRI.Sarlito menambahkan, dari kesepakatan yang ada, tiap parpol hanya diberi jatah satu kali tayang. "Sistemnya live recording selama 60 menit dan tidak diedit," ujarnya. Bagi parpol yang memberi biaya blocking time lebih dari Rp 50 juta tidak diberi kesempatan untuk meminta waktu tayang yang lebih.Enny mengatakan sosialisasi acara ini telah dilakukan sejak tiga hari lalu dengan memberikan surat kepada beberapa parpol. Hingga saat ini respon positif dari parpol-parpol tersebut sebesar 30 persen. Rencananya akan mulai rekaman pada 7-20 Februari. Penayangannya dijadwalkan mulai 11 Maret hingga 1 April.Kampanye dialogis ini akan menghadirkan empat juru kampanye dari partai yang bersangkutan dan didampingi empat panelis. Empat panelis ini rencananya terdiri dari dua orang dari Universitas Indonesia, satu orang dari luar UI, dan seorang lagi dari mahasiswa. Audiens yang hadir sekitar 100 orang yang akan diundang oleh pihak UI.Dhian N. Utami - Tempo News Room

Berita terkait

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

4 menit lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

18 menit lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

29 menit lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

37 menit lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

54 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

1 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

1 jam lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

1 jam lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya