Kata Hayono, Posisi Anas Aman Hingga Jadi Tersangka
Reporter
Editor
Kamis, 2 Februari 2012 09:12 WIB
Anas Urbaningrum. TEMPO/Abdi Purmono
TEMPO.CO, Jakarta – Dewan Pembina Partai Demokrat tidak akan melengserkan posisi Ketua Umum Partai Demokrat dari Anas Urbaningrum hingga ada penetapan dirinya sebagai tersangka. Hal ini disampaikan sebagai tanggapan terhadap berbagai pendapat dari anggota partai yang menginginkan Anas segera dicopot. “Tidak ada masalah dengan Anas Urbaningrum. Dia belum menjadi tersangka dan tetap menjadi pemimpin partai yang sah,” kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hayono Isman, saat dihubungi Tempo, Rabu, 1 Februari 2012.
Hayono juga menyatakan, Dewan Pembina berharap Anas tidak bersalah dan tidak terkait dengan sejumlah tuduhan dalam beberapa kasus korupsi. Ia juga menyatakan seluruh anggota partai hendaknya bersabar karena proses hukum masih terus berlangsung. “Bila ada penetapan yang sah, partai akan mengambil langkah,” katanya.
Terkait dengan desakan diadakannya kongres luar biasa untuk melengserkan Anas, Hayono menyatakan dirinya menolak dengan tegas karena tidak memiliki dasar hukum. Demikian pula desakan untuk meminta Anas mundur dari ketua umum yang tidak memiliki dasar hukum. “Partai harus tetap berpegang pada praduga tidak bersalah terhadap Anas,” kata Hayono.
Terkait dengan laporan turunnya citra Partai Demokrat karena dugaan keterlibatan sejumlah kadernya dalam kasus korupsi, termasuk Anas, Hayono menyatakan pengurus partai pasti sudah memikirkan langkah-langkah untuk mengatasinya. “Saya percaya pada Anas sebagai ketua umum yang pasti sudah memikirkan dan memiliki kebijakan tertentu terkait citra partai,” katanya.
Hayono juga tidak mau berkomentar terkait adanya nama-nama yang dicalonkan sebagai pengganti Anas. Ia menyatakan setiap anggota bebas berpendapat mengenai status ketua umum. Namun kebutuhan partai tetap menjadi kebutuhan yang utama. Ia juga menegaskan partai tidak akan segan menindak anggotanya yang terkait kasus korupsi.
“Partai Demokrat tidak haram untuk berbeda pendapat, tapi kebutuhan partai untuk keutuhan tetap menjadi yang utama,” katanya.
