Tak Ada Pengamanan Khusus Pada Jemaat GKI Yasmin

Reporter

Editor

Sabtu, 28 Januari 2012 19:42 WIB

Kepolisian menutup akses Jalan K.H. Abdullah bin Nuh, Bogor menyusul aksi unjuk rasa ratusan massa gabungan sejumlah organisasi massa Islam dan puluhan warga yang protes terhadap pelaksanaan ibadah jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin karena dilakukan di atas trotoar jalan. TEMPO/Arietha Surbakti

TEMPO.CO, Jakarta- Jakarta–KepolisianRItidak akan melakukan penjagaan khusus untuk menjamin pelaksanaan ibadah jemaat Gereja Kristen Indonesia Yasmin, Ahad 29 Januari 2012. Proses pengamanan akan dilakukan seperti biasa.

“Tidak ada penjagaan khusus, penjagaan biasa aja, tapi ada penekanan untuk mencoba tidak terjadi bentrok,” kata Juru Bicara KepolisianRI, Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman Nasution saat dihubungi, Sabtu, 28 Januari 2012.

Saud menyatakan, seperti proses pengamanan pelaksanaan ibadah sebelumnya, Kepolisian melakukan apel pada pagi hari dan melakukan penjagaan di sejumlah titik. Ia juga menyatakan, jumlah personel yang akan dikerahkan besok masih sama dengan minggu lalu yaitu 1.000 personel. Sebagian besar dari mereka menjaga di daerah Tugu, Gedung Gereja, dan rumah jemaat yang menjadi tempat pelaksanaan ibadah.

Hal lain yang akan dilakukan pihak kepolisian terhadap dua pihak, menurut Saud, adalah pendekatan persuasif dan ajakan negosiasi. Kepolisian akan bernegosiasi kepada jemaat GKI Yasmin untuk tidak menimbulkan suasana yang memancing amuk massa. Sedangkan kepada pihak masyarakat, Kepolisian akan mencoba bernegosiasi untuk tidak melakukan tindakan anarkis yang berpotensi bentrok.

Soal banyaknya massa dari luar kota Bogor yang ikut unjuk rasa, Saud menyatakan, Kepolisian akan mengerahkan sejumlah pasukan untuk berjaga di pintu-pintu masuk kota Bogor. Polisi, kata Saud, tidak bisa mengusir atau memaksa pergi masyarakat yang mau masuk ke Bogor. Polisi hanya akan melakukan negosiasi.

Minggu lalu, 22 Januari 2012, ratusan orang yang tergabung dalam warga Curug Mekar, Forum Komunikasi Muslim Indonesia, dan Gerakan Reformasi Islam kembali menggelar unjuk rasa menolak pelaksanaan ibadah jemaat GKI di Taman Yasmin, Bogor, Jawa Barat.

Kelompok ini mengepung sebuah rumah yang menjadi tempat ibadah GKI Yasmin di Jalan Cemara Raya nomor 9, Kompleks Taman Yasmin. Kelompok ini berunjuk rasa dan mengancam ke arah jemaat yang sedang beribadat setelah menembus blokade berlapis aparat keamanan.

Kisruh ini baru berakhir setelah jemaat GKI Yasmin membubarkan diri dan tidak melaksanakan ibadat. Ini adalah peristiwa pelarangan terhadap pelaksanaan ibadah jemaat tersebut. Sebelumnya, massa yang disebut sebagai pro Wali Kota juga sempat mengusir jemaah GKI Yasmin ketika beribadah di gedung gereja dan juga ketika beribadah di trotoar.

Kisruh GKI Yasmin ini sudah memasuki tahun ketiga dalam hal izin pembangunan di Bogor. Pemerintahan Kota Bogor sempat menolak izin mendirikan bangunan gereja itu. Akan tetapi, secara formal pembangunan gereja tersebut sudah memiliki kekuatan hukum. Ini setelah keluarnya putusan Mahkamah Agung dan Ombudsman RI, yang menyatakan izin mendirikan bangunan GKI Yasmin sah.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

8 Maret 2018

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

Lima bulan pembangunan sekolah Santa Laurensia terkatung-katung akibat kabar bohong tentang proyek gereja. Siswa akan ditampung di gedung lain.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

7 Maret 2018

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

Setelah terhenti dilanda isu proyek gereja terbesar di Asia, pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Tangerang, dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

11 November 2017

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

Saat dijemput jemaat HKBP Cilincing, Jakarta, Sandi ikut menikmati tarian Tortor di gereja tersebut.

Baca Selengkapnya

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

24 Oktober 2017

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

Gereja Scientology mengatakan selalu membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan.

Baca Selengkapnya

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

20 Oktober 2017

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggar

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

20 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

Sekolah Santa Laurensia mengapresiasi keputusan bersama yang meminta menyetop sementara proyek sekolah di Suvarna Padi, Alam Sutera.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

19 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan izin yang dikeluarkan untuk pembangunan di Alam Sutera adalah untuk sekolah, bukan gereja.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

19 Oktober 2017

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan kabar pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara di Alam Sutera adalah hoax.

Baca Selengkapnya

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

3 April 2017

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, walaupun ditembak, ia tak akan mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara karena izin itu adalah produk negara.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

30 Maret 2017

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

Wali Kota Bekasi mengumpulkan semua pihak yang terlibat dalam proses perizinan pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara.

Baca Selengkapnya