UGM Bangun Kebun Raya Konservasi Anggrek  

Reporter

Editor

Rabu, 25 Januari 2012 18:17 WIB

Dendrobium flos-wanua D.Metusala, P.OByrne & J.J.Wood dan Dendrobium dianae D.Metusala, P.OByrne & J.J.Wood. (Foto: LIPI)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pada Maret tahun ini, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada membangun botanical garden atau kebun raya di Kebun Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Pertanian di kompleks UGM.

Wakil Dekan Kemahasiswaan dan Riset Fakultas Biologi UGM Endang Semiarti menuturkan botanical garden seluas 2,5 hektare itu akan diisi berbagai jenis bunga anggrek dari seluruh Indonesia. “Proyeksinya akan menjadi wahana wisata pendidikan, mulai jenjang taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi,” kata Endang, Rabu, 25 Januari 2012.

Botanical garden itu akan dilengkapi showroom, laboratorium penelitian anggrek alam, maupun hibrida. Di samping itu akan dilakukan berbagai pelatihan serta jual-beli bibit anggrek. “Selain upaya konservasi, juga membantu meningkatkan pendapatan masyarakat pembudidaya,” kata dia.

Selama ini, salah satu sentra anggrek khas DIY ada di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, yang dikenal dengan nama Vanda Tricolor. Keberadaannya sempat nyaris punah, setelah tersapu erupsi Merapi 2010 lalu.

Ketua Kwartir Cabang Pramuka Sleman, Agus Soesilo, yang Desember 2011 lalu berupaya menggiatkan kembali gerakan tanam anggrek di lereng Merapi, menuturkan habitat anggrek Merapi selama ini banyak tersebar di sejumlah titik, seperti di Kecamatan Cangkringan dan Kecamatan Pakem. “Namun, akibat awan panas, terparah mengenai Kecamatan Cangkringan, Turi, dan Pakem, sehingga habitatnya kembali rusak parah,” kata dia.

Selain erupsi 2006 dan 2010, habitat anggrek di lereng Merapi, yang terdapat di kawasan hutan lindung dan cagar alam Plawangan dan Turgo, juga pernah rusak akibat kebakaran hebat pada Oktober 2002. Dia juga mengatakan terjangan awan panas yang paling hebat dan merusak habitat anggrek di lereng Merapi terjadi pada 1994, yang menghanguskan hampir seluruh habitat anggrek di Cangkringan.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

28 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya