TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta Kasus Mesuji Denny Indrayana mengungkap bukti adanya rekayasa laporan mengenai penembakan Made Aste, warga Pelita Jaya, Register 45, Mesuji, Lampung, pada 6 November 2010. "Di Register 45 ada video yang berbeda," katanya kepada Tempo di ruang kerjanya kemarin.
Menurut Denny, dalam video itu (terutama pada menit ke 04.56) terlihat Made tak membawa parang ketika ditembak. Tim terpadu penertiban yang berisi unsur kepolisian, pasukan pengamanan perusahaan, dan polisi hutan terekam meletakkan parang di tangan Made yang sekarat. Bahkan tak terlihat upaya tim menyelamatkan nyawa Made. "Kami tak tahu siapa yang meletakkan (parang), tapi ada," ujarnya.
Namun, beberapa menit kemudian, dalam rekaman video tersebut terlihat sang pria sudah memegang parang. Entah siapa yang memberi parang.
Kejadian itu, Denny menambahkan, terekam dalam video berdurasi sekitar 6 menit yang dibuat di Register 45. Wilayah perkebunan sawit itu yang menjadi sengketa warga Mesuji dengan PT Silva Inhutani. Isi rekaman ini berbeda dengan data yang dijadikan dasar oleh kepolisian bahwa pria asal Bali itu terpaksa ditembak karena mengancam membacok polisi menggunakan parang. Maka Tim Gabungan memutuskan menyerahkan temuan itu kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. "(Video) sudah kami serahkan tadi malam ke Komnas HAM," ucap Denny, yang juga Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Menurut dia, polisi banyak melakukan pelanggaran, seperti perlakuan terhadap Made yang sudah sekarat. Namun ia mengakui kasus kematian Made belum didalami karena selama ini Komnas berfokus pada investigasi dugaan pelanggaran HAM dalam penggusuran warga dan sengketa lahan. Itu sebabnya, tim penyelidik kasus di Register 45 segera bekerja untuk mengkonfirmasi temuan baru tersebut.
RUSMAN P
Berita Terpopuler Lainnya
Polri-TGPF Siap Adu Video Mesuji
Wawancara Denny Indrayana Soal Video Mesuji
SBY Pertimbangkan Opsi Kenaikan Harga BBM
Inilah Gadis Penyebab Kapten Kapal Costa Lalai
Priyo Ragukan Keaslian Video Mesuji Milik TGPF
Berita terkait
Polri Gunakan Pendekatan Lunak Tangani Bentrok Berdarah di Mesuji
24 Juli 2019
Pendekatan lunak dipilih Polri karena konflik di Mesuji memiliki catatan sejarah konflik yang berbeda.
Baca SelengkapnyaPersonel Polisi dan TNI Masih Berjaga di Register 45 Mesuji
23 Juli 2019
Personel gabungan dari polisi dan TNI masih berjaga di Register 45 Mesuji.
Baca SelengkapnyaPolisi Pastikan Penyelidikan Kasus Mesuji Terus Berlangsung
22 Juli 2019
Polda Lampung dan Sumatera Selatan memastikan penyelidikan kasus bentrok antarwarga di register 45 Mesuji sampai saat ini masih terus berlangsung.
Baca SelengkapnyaBantahan Eks Anggota DPR Soal Bentrok Mesuji
2 Juli 2012
"Berjam jam kami di lokasi dan Pak SK (Saurip Kadi) pidato tanpa ada gangguan," ujar bekas anggota DPR M. Hatta Taliwang.
Baca SelengkapnyaPembakar Kantor Bupati Mesuji Diminta Menyerah
5 Mei 2012
"Ada unsur Polri, Brimob, Satpol PP, dan TNI."
Baca SelengkapnyaKerugian Amuk Mesuji Ditaksir Rp 2 Miliar
4 Mei 2012
Ada indikasi mobilisasi massa yang mendompleng isu politik lokal dalam insiden Mesuji.
Baca SelengkapnyaKantor Mesuji Lampung Dibakar, Bupati Sah Dipecat
4 Mei 2012
Masalah pemilihan kepala daerah tak bisa menjadi alasan tindak kekerasan dan perusakan kantor Bupati Mesuji, Lampung.
Baca SelengkapnyaMenteri Kecam Pembakaran Kantor Mesuji, Lampung
4 Mei 2012
Menteri Djoko Suyanto mengatakan gedung bupati Mesuji Lampung itu kan dari uang rakyat juga.
Baca SelengkapnyaPemicu Massa Bakar Kantor Bupati Mesuji Lampung
4 Mei 2012
Akar masalah pembakaran kantor Bupati Mesuji Lampung ternyata sudah berlangsung lama.
Baca SelengkapnyaBupati Ajukan Penangguhan Penahanan Wan Mauli
14 Maret 2012
Bupati Tulang Bawang Abdurrahman Sarbini mengajukan surat permohonan penangguhan penahanan terhadap Ketua Lembaga Adat Megou Pak Tulang Bawang.
Baca Selengkapnya