Banjir di Bojonegoro dan Tuban Terus Meluas

Reporter

Editor

Selasa, 17 Januari 2012 18:59 WIB

Pasangan pengantin melaksanakan akad nikah diatas perahu tembo di dekat tanggul pengungsian korban banjir Bengawan Solo di Desa Kauman, Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (28/2). ANTARA/ Aguk Sudarmojo

TEMPO Interaktif, Bojonegoro - Banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo kian meluas. Dampaknya, sekitar 2.550 hektare sawah di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban terendam banjir.

Berdasarkan data yang dihimpung Tempo dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di dua kabupaten tersebut, Selasa, 17 Januari 2012, dari 2.550 hektare sawah yang terendam, seluas 1.710 hektare berada di delapan kecamatan di Bojonegoro. Sedangkan 840 hektare berada di dua kecamatan di kabupaten Tuban.

Kawasan yang terendam banjir akan terus meluas karena hujan terus turun di dua kabupaten tersebut, terutama di kawasan hulu sungai Bengawan Solo.

Selasa siang tadi, posisi air di permukaan Bengawan Solo di Bojonegoro menunjuk pada angka 14,55 phielschaal atau siaga dua pada pukul 11.30 WIB. Dengan demikian jika permukaan air terus naik 45 centimeter lagi atau mencapai angka 15 phielschaal, maka banjir Bojonegoro masuk pada kondisi siaga tiga atau yang tergolong kondisi kritis.

Meski hari ini masih pada kondisi siaga dua, luapan sungai Bengawan Solo sudah meluber ke perkampungan penduduk di Bojonegoro. Di antaranya di Desa Ngablak dan Ngulanan, Kecamatan Dander. Sedangkan di Kecamatan Kalitidu, banjir juga merendam pemukiman dan perwasahan di Desa Ngraho, Pilangsari, Manukan, Brenggolo, Talok, Ringinrejo dan Mojosari.

Adapun di Kecamatan Kota Bojonegoro, banjir juga sudah merendam beberapa perkampungan, seperti Jetak, Mulyoagung, Ledok Kulon, Ledok Wetan dan Banjarejo.

Selain itu, banjir Bengawan Solo di kawasan Desa Sukorejo, Kecamatan Kalitidu, hampir mendekati jalan raya Bojonegoro - Cepu. Jarak antara genangan air dengan badan jalan utama itu tinggal dua meter.

Sedangkan di Tuban, banjir sudah merendam pemukiman dan persawahan di beberapa desa di Kecamatan Rengel. Di antaranya Desa Maibit, Pakuwon, Bulurejo, Karangtinoto, Tambakrejo, Kanorrejo, Ngadirejo, Sawahan dan Desa Rengel.

Pihak BPDB Bojonegoro meminta masyarakat untuk waspada atas pergerakan banjir. Terutama masyarakat yang tinggal di kiri-kanan bantaran Bengawan Solo. Selain itu, terus bertambahnya debit air Bengawan Solo juga karena kiriman air dari Kabupaten Ngawi, Madiun dan Ponorogo yang juga sebagian kawasannya mengalami banjir.

Banjir kiriman dari beberapa kabupaten itu mengalir ke Sungai Madiun yang muaranya bertemu di Dungus, Ngawi. “Makanya permukaan air di Bengawan Solo terus naik,” kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Penanganan Pengungsi BPBD Bojonegoro, Sutardjo, Selasa 17 Januari 2012.

Menurut Sutardjo, BPDB Bojonegoro sedang mempersiapkan tempat mengungsian bagi warga yang rumahnya terkena banjir. Lokasi pengungsian, akan dipusatkan dibeberapa lokasi.

Di Kota Bojonegoro, di antaranya ditempatkan di Gegung Serbaguna di Jalan KH Mas Mansyur, di Kantor Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, serta di Taman Bengawan Solo, sebelah utara Pasar Besar Kota Bojonegoro. Bahkan sejumlah warga Kecamatan Trucuk sudah mengungsi di Taman Bengawan Solo karena rumah mereka terendam banjir.

SUJATMIKO

Berita terkait

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

19 Januari 2023

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.

Baca Selengkapnya

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

23 Januari 2021

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

23 Januari 2021

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

23 Januari 2021

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado

Baca Selengkapnya

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

22 Januari 2021

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

9 Oktober 2019

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.

Baca Selengkapnya

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

2 Februari 2019

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

27 Januari 2014

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.

Baca Selengkapnya

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

22 Januari 2014

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang


unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan


Bandung.

Baca Selengkapnya

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

22 Januari 2014

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.

Baca Selengkapnya