TEMPO.CO, Kupang - Komandan Pangkalan Udara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Letnan Kolonel Navigasi Joko Winarto, membantah tudingan bahwa kesatuannya mencaplok tanah milik warga enam suku di Kelurahan Penfui. Lahan yang diklaim warga itu kini bagian dari areal Bandar Udara El Tari Kupang. "Kami tidak mencaplok tanah. Kami menempati tanah negara," kata Joko kepada Tempo di Kupang, Selasa, 17 Januari 2012.
Menurut Joko, sejak ditempati TNI AU pada 1950 tidak pernah ada masalah karena sudah ada izin penempatan dari Gubernur NTT maupun Menteri Dalam Negeri. Bahkan, sampai 1980 tidak ada klaim dari masyarakat yang menuntut ganti rugi.
Joko menjelaskan, enam suku yang mengklaim lahan seluas 540 hektare itu pernah melakukan upaya hukum melalui Pengadilan Negeri Kupang, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) hingga Mahkamah Agung. Namun gugatan mereka ditolak. "Silakan mereka menempuh jalur hukum lagi untuk menyelesaikan masalah ini," kata Joko.
Sebelumnya, ratusan warga dari enam suku, yakni Suku Tahuba, Banu, Nifu, Sabaat, Lael, dan suku Ome berupaya menduduki Bandar Udara El Tari Kupang. Salah seorang kepala suku, Samuel Saba'at, mengatakan aksinya ini karena lahan seluas 540 hektare merupakan hak milik enam suku Timor yang telah dicaplok TNI Angkatan Udara.
YOHANES SEO
Berita terkait
Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar
6 Februari 2024
Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.
Baca SelengkapnyaMahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur
23 Januari 2024
Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat
Baca SelengkapnyaMahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat
21 Januari 2024
Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga
8 Desember 2023
Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca SelengkapnyaKonflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa
7 Oktober 2023
Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.
Baca SelengkapnyaBentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan
5 September 2023
olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan
Baca SelengkapnyaSengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar
29 Agustus 2023
Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi
31 Juli 2023
Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.
Baca SelengkapnyaKronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan
27 Juni 2023
Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.
Baca SelengkapnyaWarga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah
27 Juni 2023
Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.
Baca Selengkapnya