Debit Bengawan Solo Naik, Banjir Ancam Bojonegoro

Reporter

Editor

Senin, 16 Januari 2012 12:59 WIB

Warga korban banjir mengungsi di atas tanggul Sungai Bengawan Solo, Kampung Mojo, Solo, Jateng, Senin (2/1). ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Bojonegoro - Permukaan air Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kembali meningkat bahkan berlangsung cepat. “Kami terus memantau,” kata Kepala Seksi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Sutardjo, kepada Tempo, Senin, 16 Januari 2012.

Berdasarkan hasil pendataan BPBD, pada Senin sekitar pukul 10.15 WIB, ketinggian air sudah mencapai 13,93 peilschaal. Kondisi tersebut sudah tergolong siaga satu. Padahal, tiga jam sebelumnya, ketinggian air 13,72 peilschaal. Adapun di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, yang merupakan hulu Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, menunjuk pada 26,68 peilschaal.

Sutardjo menjelaskan peningkatan permukaan air Sungai Bengawan Solo disebabkan tingginya curah hujan yang terjadi selama dua hari sejak Sabtu, 14 Januari hingga Minggu malam, 15 Januari. Diprediksi akan terus terjadi peningkatan ketinggian permukaan air karena cuaca di hampir seluruh kawasan di Bojonegoro saat ini dalam kondisi mendung.

Sejumlah anak Sungai Bengawan Solo, seperti Sungai Semarmendem, Sungai Kalitidu, Sungai Pacal, Sungai Kalikening, dan Sungai Mekuris, ketinggian permukaan airnya juga terus meningkat. Dengan demikian, kawasan Bojonegoro bagian selatan, seperti Kecamatan Kedungadem, Gondang, Temayang, Dander, dan sebagian Kecamatan Ngasem dan Ngambon, terancam banjir.

Lahan pertanian sekitar 1.200 hektare, yang tersebar di Kecamatan Kalitidu, Kanor, Kapas, Baureno, Trucuk, dan sebagian di Kasiman yang telah terendam selama tiga hari, kondisinya semakin parah. Tanaman padi berpotensi puso.

Permukiman warga di bantaran Sungai Bengawan Solo terancam longsor. Di antaranya ratusan rumah warga Kelurahan Jetak, Desa Ledokkulon, dan Ledokwetan, Kecamatan Kota Bojonegoro. Begitu juga di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, serta sebagian desa di Kecamatan Trucuk dan Dusun Mbaru, Kecamatan Padangan. “Kami sudah memberikan laporan ke kecamatan,” ujar Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat Dusun Mbaru Supriyadi. Di dusunnya terdapat 15 hingga 20 rumah yang terancam longsor.

Longsor bahkan sudah menimpa sebuah rumah di Dusun Ngudal, Desa Kedungrejo, Kecamatan Malo. Rumah hanyut terbawa banjir.

Sebelumnya, yakni pada Sabtu sore, 14 Januari 2012, kondisi Sungai Bengawan Solo sudah pada posisi siaga dua banjir. Ketinggian permukaan air menunjuk pada angka 14,15 peilschaal. Sekitar 800 hektare sawah terendam banjir dan ratusan rumah di bantaran sungai terancam terendam banjir.

Adapun permukiman penduduk di Ledokkulon, Ledokwetan, Jetak, Klangon, Kauman, dan sekitarnya terendam banjir. Demikian pula sejumlah wilayah di Kecamatan Dander, seperti Desa Ngulanan dan sekitarnya. Sekitar 70 rumah di Kota Bojonegoro yang berlokasi di sekitar tanggul Bengawan Solo juga terancam banjir.

Pihak BPBD telah menyiapkan 10 ribu karung pasir yang akan dibagikan kepada warga yang bermukim di bantaran Sungai Bengawan Solo. Pasir juga digunakan untuk membendung air di door laat alias pintu air di tanggul Bengawan Solo.

SUJATMIKO

Berita terkait

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

19 Januari 2023

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.

Baca Selengkapnya

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

23 Januari 2021

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

23 Januari 2021

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

23 Januari 2021

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado

Baca Selengkapnya

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

22 Januari 2021

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

9 Oktober 2019

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.

Baca Selengkapnya

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

2 Februari 2019

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

27 Januari 2014

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.

Baca Selengkapnya

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

22 Januari 2014

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang


unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan


Bandung.

Baca Selengkapnya

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

22 Januari 2014

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.

Baca Selengkapnya