TEMPO.CO, Jakarta - Tatkala Joko Widodo tak lagi menemukan cara lain mendukung mobil karya murid-murid sekolah menengah kejuruan (SMK) Solo, inilah yang dia putuskan: mengganti mobil dinas Toyota Camry dengan Kiat Esemka, hasil karya para murid SMK di Solo. Mobil 1500 CC yang belum lulus uji kelayakan itu dia pasangi nomor AD 1—pelat resmi mobil wali kota. “Ini usaha terakhir saya,” ujarnya kepada Tempo.
Usaha terakhir itu ternyata menjadi awal meledaknya isu mobil nasional. Dalam hitungan hari, Kiat Esemka bisa menjadi embrio untuk mewujudkan kembali impian lama tentang mobil nasional. “Kami memulainya sejak lima tahun lalu dan ke depan akan dikembangkan sebagai industri rumahan,” dia menegaskan.
Pro-kontra segera menjalar dari berbagai penjuru. Sejumlah pejabat mendadak kesengsem bermobil Esemka. Sebaliknya, ada pengamat menuding Kiat Esemka adalah tiruan belaka dari mobil-mobil Cina. Jokowi—sebutan Joko Widodo—mengaku rela menyesap kritik paling keras sekali pun, tapi tak sudi mundur. “Semuanya saya pandang sebagai dukungan,” kata dia.
Kamis pekan lalu, Jokowi berkunjung ke kantor Tempo, di Kebayoran Centre, Jakarta Selatan. Dirancang untuk wawancara, pertemuan yang dipadati oleh sebagian besar anggota redaksi itu beralih menjadi diskusi hangat dalam suasana ger-geran. Dia menjawab semua pertanyaan dengan sedikit fakta off the record.
Sejak awal apakah Anda memang berniat mempersiapkan Kiat Esemka untuk jadi mobil nasional?
Ya, serius benar-benar. Kami ikuti terus dari awal dan kami beri target selesainya. Saya ingin menjadikannya simbol nasionalisme kita. Buat saya ini kebanggaan kita, simbol perlawanan terhadap mobil-mobil impor. Wong kita sudah 60 tahun lebih merdeka kok enggak bisa bikin mobil sendiri.
Ada yang berpendapat Anda terlalu terburu-buru, seolah-olah mau jadi “pahlawan kesiangan”?
Saya melihat itu sebagai bentuk dukungan. Jadi saya positive thinking saja. Tapi kalau banyak yang mencibir, lama-lama saya jengkel juga.
Cibiran seperti apa?
Banyak sekali. Di Twitter, pada awalnya, banyak yang mencibir mesinnya tidak aman. Bodinya kalau kena benturan, hancur. Dibilang dempulannya tebal. Ya enggak apa-apa, lha wong memang tebal. Tapi kalau kekuatan, boleh diadu sama mobil Jepang. Saya jamin (mobil Esemka) menang.
Sudah berapa banyak yang memesan?
Soal pemesanan itu urusannya PT Solo Manufaktur Kreasi, bukan urusan pemerintah Kota Solo.
Ramai beredar info bahwa Kiat Esemka meniru mobil Cina?
Ah, dulu mobil Jepang, Korea, Cina ngambilnya dari mana? Tanya saja. Kami juga ngerti kok. Semua mesin pada mulanya memang membongkari beberapa merek. Tapi jangan dibesar-besarkanlah yang kayak gitu.
Selengkapnya: Wawancara Majalah Tempo
Berita lain:
Tips Jokowi Atasi Kemacetan Jakarta
Jokowi: Dahlan Belum Tahu Rencana Bisnis Esemka
Ini Hasil Tes Drive GEA oleh Dahlan Iskan
Hatta Rajasa Agak Kikuk dengan Mobil Esemka
Jokowi Jengkel Juga Kiat Esemka Dicibir
Giliran Foke Sindir Jokowi di Depan Warga Jakarta
Ini Spek Mobil Esemka Jokowi
Mengapa Jokowi Rela Jadi Sales Esemka?
Berita terkait
Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan
11 jam lalu
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaApa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?
15 jam lalu
Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?
18 jam lalu
Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea
21 jam lalu
Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati
1 hari lalu
Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem
1 hari lalu
Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.
Baca SelengkapnyaJokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti
1 hari lalu
Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,
Baca SelengkapnyaMembedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru
1 hari lalu
Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.
Baca SelengkapnyaRelawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres
1 hari lalu
Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.
Baca SelengkapnyaRespons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo
1 hari lalu
Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya