TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Umum Partai Golongan Karya Akbar Tanjung mengungkapkan keprihatinannya atas meninggalnya wartawan RCTI, Ersa Siregar. Menurutnya, peristiwa itu seharusnya tidak perlu terjadi bila TNI lebih serius dalam mengambil langkah-langkah penyelamatan. "Kita sebetulnya menyayangkan, sekian lama Ersa disandera GAM kok kita tidak bisa menyelamatkannya. Apakah memang selama ini tidak terbuka peluang untuk menyelamatkannya," ungkap Akbar sesaat sebelum memberikan Evaluasi Akhir Tahun di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Selasa (30/12).Untuk mencegah kembali terulangnya peristiwa mengenaskan itu, terutama karena masih ada juru kamera RCTI yang disandera pihak Gerakan Aceh Merdeka, Partai Golkar meminta TNI untuk melakukan langkah-langkah lebih khusus. "Barangkali bisa dilakukan semacam perundingan-perundingangn untuk mengembalikan wartawan itu sehingga dia tidak harus menjadi korban dari suatu konflik," tuturnya.Selain itu, kata Akbar, TNI seharusnya bisa melakukan pendekatan-pendekatan yang lebih intensif dengan pihak GAM untuk mengembalikan para sandera, termmasuk para wartwan. Ia mengusulkan agar TNI menggunakan sejumlah orang yang bisa dijadikan semacam mediator. "Jangan kemudian mereka tetap berada pada situasi yang tidak aman yang bukan tidak mungkin suatu waktu dapat membahayakan jiwanya seperti yang dialami oleh Ersa," cetusnya seraya mengatakan pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus ini selanjutnya.Nunuy Nurhayati - Tempo News Room
Berita terkait
KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini
1 jam lalu
KPK Terima Konfirmasi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Bakal Hadiri Pemeriksaan Hari Ini
Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sudah 2 kali mangkir dalam pemeriksaan KPK sebelumnya dan tengah mengajukan praperadilan.