TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Iskandar, pengacara Mindo Rosalina Manulang, menuding kliennya dipaksa oleh M. Nazaruddin untuk meneken sebuah surat pernyataan. Tujuannya agar bekas Direktur Marketing PT Anak Negeri itu bisa disetir saat bersaksi di persidangan.
"Mereka meminta Rosa menyampaikan sesuatu dalam persidangan," kata Iskandar saat dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis dinihari, 12 Januari 2012.
Iskandar menceritakan kliennya kedatangan tamu tak diundang di Rumah Tahanan Pondok Bambu selama tiga hari berturut-turut. Mereka datang pada 26 dan 30 Desember 2011 serta 3 Januari 2012.
Salah satu orang itu, kata Iskandar, dikenal kliennya adalah saudara kandung mantan bosnya tersebut. Mereka membawa secarik kertas yang berisi pernyataan yang harus diteken oleh Rosalina. "Mereka memaksa dan mengintimidasi klien saya," ucap dia.
Namun dia menolak membeberkan identitas saudara Nazaruddin tersebut. Begitu pula dengan isi surat pernyataan dalam secarik kertas itu. Ia juga belum tahu apakah kliennya meneken surat itu atau tidak. "Saya akan tanyakan kembali ke klien saya," ujar dia.
Iskandar mengaku tak tahu bagaimana orang-orang Nazaruddin bisa lolos menemui Rosalina di tahanan. Karena Rosa merasa jiwanya terancam, ia pun langsung melaporkan kejadian ini ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban setelah kejadian tersebut.
"Kalau saya lapor ke Kementerian Hukum dan HAM, saya kasihan sama kepala rutannya," ujar dia.
Iskandar mengatakan timnya akan kembali mendatangi LPSK, Kamis, sekitar pukul 11.00 WIB. Ia akan bertemu dengan Kepala LPSK Abdul Haris untuk menyampaikan kembali kronologi kasus ini. "Kami akan menceritakan semua yang dialami klien kami," ujar dia.
Rosalina terpaksa menjalani pemeriksaan di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu malam. Ia dimintai keterangan untuk mengklarifikasi ancaman yang dialaminya.
Rosa divonis dua tahun lima bulan penjara karena terbukti menyuap Wafid Muharram, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Rp 3,2 miliar. Ia juga dituding memberikan fee kepada Nazaruddin Rp 4,3 miliar.
Penyuapan itu berkaitan dengan kemenangan PT Duta Graha Indah dalam tender Wisma Atlet. Nazaruddin adalah anggota Komisi Hukum DPR yang juga bekas Bendahara Umum Partai Demokrat.
TRI SUHARMAN
Berita lain:
Rosa Sudah Meminta Perlindungan ke LPSK
Diduga Diancam Orang Nazar, Rosa Datangi KPK Malam
Nazar Sebut Anas 'Bos Besar'
Siapa 'Bos dan Ketua Besar' yang Dimaksud Nazar?
Yuk, Belajar Kamus Nazaruddin
Rosa Janji Ungkap Siapa 'Bos Besar'
'Gara-gara Rosa Nangis, Nazar Stres'
Nazaruddin Muntah, Rosa Menangis
Berita terkait
MA Kurangi Hukuman Eks Gubernur Riau Rusli Zainal 4 Tahun
23 November 2017
MA kabulkan peninjauan kembali (PK) mantan gubernur Riau Rusli Zainal. Hakim Agung mengkorting masa hukuman Rusli Zainal 4 tahun.
Baca SelengkapnyaPengusaha, Kontraktor Wisma Atlet Dituntut 7 Tahun Penjara
30 Oktober 2017
Mantan Direktur PT DGI, Dudung Purwadi, adalah terdakwa kasus korupsi proyek rumah sakit di Universitas Udayana dan pembangunan Wisma Atlet Palembang.
Baca SelengkapnyaAngelina Sondakh Beberkan Jatah Komisi Proyek untuk Politikus DPR
30 Agustus 2017
Angelina Sondakh membeberkan bagaimana budaya bagi-bagi jatah terkait proyek terjadi di DPR.
Baca SelengkapnyaPT DGI Dituding Terima Komitmen Fee, Sandiaga Uno: Naudzubillah
30 Agustus 2017
Sandiaga Uno membantah PT DGI menerima commitment fee terkait dengan sejumlah proyek.
Baca SelengkapnyaJadi Komisaris, Sandiaga Uno Tak Tahu PT DGI Garap Wisma Atlet
30 Agustus 2017
Wakil Gubernur DKI terpilih, Sandiaga Uno, tak tahu-menahu mengenai proyek pembangunan Wisma Atlet Palembang dan alat kesehatan RS Universitas Udayana.
Baca SelengkapnyaKasus Wisma Atlet, Saksi: Nazaruddin Tersohor di Dunia Konstruksi
23 Agustus 2017
Nama mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, kembali disebut-sebut dalam sidang korupsi proyek Wisma Atlet di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaAngelina Sondakh: Saya Sudah Jadi Debu di Atas Keset
6 Januari 2016
Selama bekerja di Banggar, Angie mengaku hanya mendengar komando dari Nazaruddin.
Baca SelengkapnyaJadi Saksi, Angelina Sondakh: Saya Ikuti Arahan Nazaruddin
6 Januari 2016
Duduk di ujung sebelah kiri, Angie memberikan kesaksian terkait dengan pekerjaannya selama menjadi anggota Badan Anggaran DPR di bawah kepemimpinan Nazaruddin.
Baca SelengkapnyaHeboh Atur Skor Bola, Begini Langkah Kemenpora
19 Juni 2015
Tim Sembilan pernah bertemu dengan seseorang berinisial BS pada awal Maret lalu.
Baca SelengkapnyaAlex Noerdin Bungkam Ditanya Fee 2,5 Persen
20 April 2015
Alex mengacuhkan pertanyaan wartawan dan memilih langsung naik ke mobil Toyota Innova warna hitam.