Bambang Soesatyo: Esemka Tak Akan Jatuhkan Bentley
Reporter
Editor
Jumat, 6 Januari 2012 09:08 WIB
Bambang Soesatyo (kiri) David Beckham (Kanan).
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Golkar Bambang Soesatyo mengaku ingin memiliki mobil Esemka karena didorong oleh rasa bangga. Pemilik mobil mewah Bentley ini ngebet segera mendapatkan mobil seperti yang ditunggangi Wali Kota Surakarta Joko Widodo.
“Kebanggaannya beda kalau naik mobil buatan dalam negeri,” kata Bambang saat dihubungi Tempo, Kamis malam, 5 Januari 2012.
Bambang dikenal sebagai penggemar mobil mewah. Tak hanya Bentley, ia juga telah memiliki Hummer, Land Rover, Mercedes, dan Toyota Alphard. Bambang memiliki Bentley Continental GT seharga Rp 5 miliar. (lihat: Bambang Soesatyo Punya Lima Mobil Mewah).
“Kalau naik Bentley itu karena kebutuhan sebagai pengusaha, kalau naik mobil Esemka karena kebutuhan rohani,” kata politikus Golkar yang hobi otomotif sejak masih duduk di sekolah menengah atas ini.
Bambang mengaku surprise ada anak Indonesia bisa merakit mobil modis yang modelnya tak kalah dengan mobil impor. Meskipun baru melihat dari televisi, ia tak ragu memesan mobil hasil karya warga Solo bernama Sukiyat bersama siswa SMK Negeri 2 Solo mesin 1500 cc itu.
“Bukan performa, tapi kebanggaan yang saya cari. Apalagi bisa membuatnya lain dari yang lain (memodifikasi),” kata Bambang yang sudah berniat menyulap mobil Esemka itu menjadi lebih sport dan modis. (Esemka Pesanan Bambang Soesatyo Bakal Disulap Sporty)
Tapi, ia harus bersabar karena menurut informasi temannya, mobil Esemka baru bisa dimilikinya sekitar bulan Mei mendatang.
Bambang menegaskan jika nanti mobil Esemka sudah tiba, itu tidak akan menjatuhkan pamor mobil Bentley yang harganya miliaran rupiah. “Tidaklah. Kan, kebanggaannya beda,” tegasnya. (baca: Mobil Bambang Soesatyo Lebih Mahal dari Mobil Beckham)
Mobil Esemka karya warga Solo itu mulai mendapat perhatian publik setelah Wali Kota Surakarta yang akrab disapa Jokowi menggunakan mobil itu sebagai mobil dinasnya. Menurut pengakuan Jokowi, kualitas mobil itu tak kalah dengan mobil impor. Aksi ini kemudian diikuti sejumlah tokoh politik meski masih menjadi kontroversi terkait jaminan keamanan dan keselamatannya.
