Bank Sulselbar Menyiapkan Kartu Kredit PNS di 2012
Kamis, 29 Desember 2011 16:14 WIB
TEMPO.CO, Makassar - Bank Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) berencana memperkuat bisnis keuangan di 2012 dengan menyiapkan kartu kredit Pegawai Negeri Sipil. Untuk lancarnya produk ini, Bank Sulselbar akan menggandeng Bank Mandiri dalam menerbitkan kartu alat bayar elektronik tersebut.
“Tahun 2012 akan menjadi momen penting untuk mengembangkan bisnis keuangan. Kami berusaha mencari keuntungan dan pendapatan bunga kredit,” kata Direktur Bank Sulselbar Ellong Tjandra, Kamis, 29 Desember 2011. Kartu kredit yang dihadirkan nantinya, menurut Ellong, akan mengikuti model yang sudah dilaksanakan Bank Mandiri. Misalnya kartu kredit jenis Visa, Master, dan Platinum dengan pagu pinjaman mengikuti tingkat golongan PNS.
Alat bayar yang diperkirakan diperkenalkan di triwulan II-2012 ini, menurut Ellong, tetap mengikuti regulasi Bank Indonesia tentang selektifitas dan kehati-hatian. Sistem pembayaran tagihan, akan langsung dipotong dari rekening pegawai.
“Akan sulit terjadi kemacetan bayar. Kita langsung memotong tagihan saat gaji dibayarkan. Dengan memegang kartu kredit, PNS akan memiliki kebanggaan pada bank daerah,” jelas Ellong.
Pemberian pagu kredit alat bayar modern ini akan dilakukan berdasar golongan dan pendapatan pegawai. Ini dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi nasabah dalam membayar tagihan dan menyisihkan dana di tabungan tetap ada.
“Kami tidak akan memberikan golongan rendah dengan pagu tinggi, begitu pula sebaliknya bagi kelas pejabat,” jelas Ellong.
Rencananya, alat bayar dan tarik tunai ini, bakal dinikmati oleh 300 ribu lebih pegawai negeri di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Produk ini, Ellong mengatakan, merupakan bagian dari bisnis untuk menggaet nasabah baru dari masyarakat umum dan pengusaha untuk menyimpan dana di bank daerah.
“Kami tidak mau pengusaha dan masyarakat umum menyimpan dana asal lewat. Mudah-mudahan dengan produk baru ini mereka makin berminat menyimpan dana di bank daerah,” jelas Ellong.
Hingga September 2011, kredit yang telah disalurkan telah mencapai Rp 4,5 triliun dengan prediksi akan mencapai Rp 6,5 triliun saat tutup buku akhir tahun. Komposisi kredit, yakni konsumtif sebesar Rp1,7 triliun dan produktif mencapai Rp 2,8 triliun. Sedangkan dana pihak ketiga, terdiri dari tabungan sebesar Rp 1 triliun, giro Rp 3 triliun, dan deposito Rp 2 triliun.
Di awal 2012, bank yang membukukan dana murah per September 2011 sebesar Rp 6 triliun ini juga menyiapkan Kartu Pegawai Elektronik (KPE). Produk yang diluncurkan triwulan I-2012 ini, menurut Kepala Devisi Perencanaan dan Pengembangan Bank Sulselbar Nurhayati Abdullah, memiliki fasilitas multifungsi.
KPE bisa dijadikan kartu debet Anjungan Tunai Mandiri (ATM), kartu absensi pegawai, dan diisi dengan data kepegawaian pemegang kartu. Termasuk akan menjadi kartu Taspen bagi pegawai yang telah pensiun.
Kartu multifungsi ini, menurut Nurhayati, tahap awal akan diberikan kepada 3.200 PNS yang bekerja di lingkup pemerintah provinsi dan kabupaten di Sulawesi Selatan.
“Ini merupakan program nasional yang sedang berjalan dan semua data PNS tersimpan di pemerintah pusat. Jadi, dimana pun mereka berada, alat ini sudah dapat digunakan,” kata Nurhayati.
SULFAEDAR PAY