Komnas HAM: Tidak Ada Pemenggalan Kepala  

Reporter

Editor

Jumat, 23 Desember 2011 11:48 WIB

Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan tidak ada peristiwa pemenggalan kepala yang terjadi di Desa Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Wakil Ketua Komnas HAM Ridha Saleh menyebutkan, dua warga yang tewas pada peristiwa 21 April 2011 lalu mengalami luka sayat dan diduga juga luka tembak. "Dari informasi masyarakat, tidak ada warga yang mengalami penggal kepala," ujar Ridha di ruang kerjanya, Jumat, 23 Desember 2011.

Peristiwa yang masih menyisakan ketakutan bagi warga Sodong itu, menurut Ridha, berawal dari terbunuhnya dua warga. Mereka adalah Indra, 16 tahun, dan Saetu, yang merupakan paman Indra.

Pada Kamis, 21 April 2011 itu, Saetu dan keponakannya pamit dari rumah untuk pergi membeli racun rumput. Keduanya meninggalkan rumah sekitar pukul 10.00 WIB menggunakan sepeda motor dengan melintasi jalan poros yang ada di lahan sawit milik PT SWA.

Sekitar pukul 13.00, tiba-tiba keluarga dikejutkan dengan kabar--disampaikan oleh satu satu penduduk kampung--yang menyatakan Indra sudah meninggal. Keluarga bersama tokoh masyarakat segera menuju lokasi tempat ditemukannya jenazah Indra. Di lehernya terdapat bekas sayatan pisau. Sedangkan di tubuhnya terdapat tiga lubang, dua di dada, dan satu di pinggang. "Ada yang bilang itu bekas tembakan, tapi ada yang bilang bekas tusukan," ujar Ridha.

Tak jauh dari lokasi tersebut, warga menemukan Saetu dalam kondisi sekarat. Ia mengalami luka tusuk di punggung dengan pisau masih menancap. Adik Saetu sempat menanyakan siapa yang melakukan penyerangan. Saetu menjawab, pelaku penusukan adalah anggota pasukan pengamanan masyarakat, satpam, dan aparat.

Warga membawa Saetu ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan. Namun, sayang nyawanya tak tertolong. Adapun mayat Indra langsung dibawa pulang oleh warga.

Menurut Ridha, dari temukan Komnas, lokasi pembunuhan Indra dan Saetu bukan berada di lokasi yang menjadi lahan sengketa. Saetu ditemukan di lahan milik PT SWA.

Indra dan Saetu sebelumnya tidak pernah terlibat masalah dengan perusahaan. Hingga kini, masyarakat setempat masih bertanya-tanya apa motif di balik pembunuhan Indra dan Saetu.

Sekitar satu jam setelah ditemukannya Indra dan Saetu, warga melakukan demonstrasi ke base camp PT SWA. Saat inilah, kata Ridha, terjadi perusakan terhadap fasilitas perusahaan. Lima orang dari pihak pengamanan perusahaan terbunuh. Informasi ini berdasarkan hasil laporan kepolisian setempat dan pemerintah daerah. "Tapi, masyarakat mengaku sama sekali tidak melakukan perusakan dan hanya melakukan demonstrasi," kata Ridha.

Kepada Ridha, warga mengaku tidak mengenal kelima korban dari Pam Swakarsa, termasuk lima orang pelaku yang menurut polisi sudah diproses terkait terbunuhnya lima Pam Swakarsa tadi.

Menurut Ridha, dari hasil kunjungan Komnas HAM ke Desa Sodong, warga masih tampak gelisah. Alasannya, kepolisian sudah menetapkan adanya delapan orang terkait kerusuhan di base camp PT SWA. Namun, polisi tidak pernah mengumumkan nama-nama itu.

Ridha menginginkan pemerintah dan kepolisian bersikap transparan menjelaskan kepada publik siapa lima anggota Pam Swakarsa yang tewas dan siapa lima orang yang sudah diproses hukum terkait kasus ini. Ini agar masyarakat di Desa Sodong tidak merasa was-was lagi.

IRA GUSLINA

Berita terkait

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

2 Februari 2022

Terjebak Lingkaran Setan Binary Option

Para investor atau trader binary option merugi akibat skema perjudian berkedok investasi itu.

Baca Selengkapnya

Polri Gunakan Pendekatan Lunak Tangani Bentrok Berdarah di Mesuji

24 Juli 2019

Polri Gunakan Pendekatan Lunak Tangani Bentrok Berdarah di Mesuji

Pendekatan lunak dipilih Polri karena konflik di Mesuji memiliki catatan sejarah konflik yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Personel Polisi dan TNI Masih Berjaga di Register 45 Mesuji

23 Juli 2019

Personel Polisi dan TNI Masih Berjaga di Register 45 Mesuji

Personel gabungan dari polisi dan TNI masih berjaga di Register 45 Mesuji.

Baca Selengkapnya

Polisi Pastikan Penyelidikan Kasus Mesuji Terus Berlangsung

22 Juli 2019

Polisi Pastikan Penyelidikan Kasus Mesuji Terus Berlangsung

Polda Lampung dan Sumatera Selatan memastikan penyelidikan kasus bentrok antarwarga di register 45 Mesuji sampai saat ini masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

12 Desember 2018

Komnas HAM Temukan Praktik Pasung Disabilitas Mental di Panti

Masih ada panti sosial yang menerapkan praktik pemasungan dan kurungan terhadap penyandang disabilitas mental.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

14 November 2017

Komnas HAM Minta Polisi Hati-hati Sikapi Kondisi di Mimika, Papua

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia berharap kepolisian bertindak hati-hati menyikapi kondisi yang tengah terjadi di Mimika, Papua.

Baca Selengkapnya

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

4 Oktober 2017

Anggota Komnas HAM Terpilih Janji Selesaikan Kasus Munir

Anggota Komnas HAM terpilih Muhammad Choirul Anam menyatakan komitmennya membongkar kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM  

18 September 2017

Penyerangan LBH Jakarta, 68 Orang Dievakuasi ke Kantor Komnas HAM  

Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai mengatakan kantor LBH Jakarta sudah dikosongkan. Ada tiga atau empat orang yang sakit saat evakuasi.

Baca Selengkapnya