Tiga Tentara Diperiksa Polisi Militer  

Reporter

Editor

Jumat, 23 Desember 2011 11:39 WIB

Sejumlah imigran korban selamat kapal tenggelam mendapatkan perawatan dari tim kesehatan di Balai Pertemuan, Pelabuhan Perikanan Nusantara, Prigi, Trenggalek, Minggu (12/18). Sebanyak 33 orang berhasil diselamatkan, dan 217 orang belum berhasil ditemukan dari kapal pengangkut imigran gelap yang tenggelam di Pantai Prigi, Trenggalek. Para imigran gelap ini berasal dari Afghanistan, Iran dan Turki. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Panglima Kodam V/Brawijaya, Mayor Jenderal Murdjito, mengatakan tiga anggota Koramil Besuki, Tulungagung, yang diduga terlibat dalam kasus penyelundupan ratusan imigran gelap, dipindahkan dari Detasemen Polisi Militer Madiun ke Markas POM Kodam di Surabaya. "Sejak pagi ini kami tarik dari Denpom Madiun ke POM Kodam,” katanya seusai menghadiri sebuah acara di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat, 23 Desember 2011.

Menurut Murdjito, pemindahan dilakukan untuk mempercepat proses pemeriksaan. "Di Madiun sudah dilakukan pemeriksaan awal. Memang ada indikasi keterlibatan mereka,” ujarnya.

Murdjito belum bersedia menjelaskan secara terperinci kesalahan tiga oknum TNI tersebut karena masih dalam proses pemeriksaan. Namun Murdjito mengatakan akan menjatuhkan sanksi sesuai tingkat kesalahan. "Kalau memang meyakinkan, ya bisa saja mereka dipecat," ucapnya.

Murdjito menjelaskan dugaan keterlibatan mereka terlihat dari upaya mereka melakukan tindakan di luar tugas kemiliteran. Atas tindakan indisipliner tersebut, sejak dilakukan proses penyelidikan, tiga oknum TNI itu langsung dinyatakan nonaktif dan telah dilakukan penggantian personel di jajaran Koramil Besuki.

Tindakan penonaktifan ketiganya juga dimaksudkan untuk memberikan efek jera kepada seluruh personel TNI AD supaya tak melakukan kegiatan lain di luar tugas-tugas keprajuritan.

Seperti diberitakan media, tiga oknum TNI itu adalah Pembantu Letnan Satu (Peltu) S, Prajurit Kepala (Praka) K, dan Praka KA. Mereka diduga ikut menyiapkan perahu untuk mengangkut para imigran dari daratan ke tengah laut. Para imigran kemudian dipindahkan ke kapal yang telah disiapkan untuk berlayar menuju ke Australia. Namun, akibat dihantam gelombang tinggi, kapal tenggelam di perairan Prigi, Trenggalek, Minggu, 18 Desember 2003.

Hingga Kamis kemarin, 22 Desember 2011, dari 243 imigran gelap dari sejumlah negara itu, yang telah ditemukan sebanyak 122 orang. Mereka terdiri dari 34 korban selamat yang kini diamankan di Rumah Detensi Imigran Pasuruan, 13 orang ditemukan selamat di Nusa Barong, Jember, serta 75 orang meninggal.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya