Nazar: Jadi Ketua Demokrat, Anas Bagikan US$ 7 Juta

Reporter

Editor

Rabu, 21 Desember 2011 13:43 WIB

TEMPO/ Imam Yunni

TEMPO.CO, Jakarta - Tudingan itu dikeluarkan lagi oleh Muhammad Nazaruddin. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang juga bekas tim sukses Anas Urbaningrum menjadi Ketua Umum Partai Demokrat itu memaparkan, koleganya mengeluarkan uang hingga US$ 7 juta untuk memuluskan pemilihan dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung.

"Waktu untuk menjadikan Anas sebagai ketua umum sebenarnya enam bulan sebelumnya. Tapi sehari sebelum rakernas, Anas mengeluarkan US$ 6,975 juta dolar," kata Nazaruddin di Jakarta, Rabu, 21 Desember 2011.

Nazarudin yang kini menjadi terdakwa kasus suap proyek wisma atlet di Palembang itu menyatakan, bukti kuintansi penyerahannya ada di Anas karena langsung disimpan. Dana ini, menurutnya, diambil dari PT Adhikarya sebesar Rp 50 miliar dalam proyek Hambalang dan sebesar Rp 20 miliar dari Adi Saptinus, orang Adhikarya.

"Uangnya ini memang diambil dari Adhikarya (pelaksana proyek Hambalang) sebesar Rp 50 miliar, terus diambil lagi Rp 20 miliar dari Adi Saptinus (orang Adhikarya)," kata Nazaruddin.

Mantan anggota DPR itu mengaku tahu betul soal keterlibatan Anas dalam proyek Hambalang. Nazaruddin juga menunjukkan fotokopi kuitansi yang menjadi bukti adanya uang 7 juta dolar AS tersebut. "Setelah Anas jadi ketum (ketua umum), waktu itu Yulianis memberikan kuitansi ini kepada Anas. Saya waktu itu disuruh Anas periksa, makanya saya punya kopinya," ucap Nazaruddin.

Uang tersebut, lanjutnya, dibagi-bagi kepada sekitar 325 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat yang memilih Anas. "Ada 1 DPC yang dikasih 10.000 dolar AS, ada yang 15.000 dollar AS, 20.000 dolar AS," kata Nazar.

Nazar juga menyebut soal hubungan dirinya dengan Anas di PT Anugerah Nusantara. Salah satu buktinya adalah surat BPKP mobil Anas yang tercantum nama perusahaan sebelum akhirnya dibalik nama. Kopian semua berkas ini dimiliki Nazar karena Anas memintanya untuk memeriksa kuitansi-kuitansi ini yang diserahkan Yulianis.

Nazaruddin juga menyatakan, sejak awal memang tidak mengetahui mengenai proyek wisma atlet. Sejak tahun 2009, Nazaruddin lebih mengetahui kasus Hambalang yang terus dibahas Anas. Dirinya mengetahui kasus eisma atlet sejak terjadi penangkapan tangan di kantor Kemenpora.

"Saya tahu karena memang proyek Hambalang itu harus diselesaikan sebesar Rp 2,7 triliun. Tahap pertama Rp 1,7 triliun karena ada permasalahan tanah," katanya.

Nazaruddin juga menyebut beberapa nama yang diduga menjadi koordinator provinsi penyaluran uang tersebut yaitu Eva, Dewo, Nuril, Reza, dan Saan Mustofa. "Tapi yang mencairkan semuanya Yulianis," katanya.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita terkait

Anas Urbaningrum Ungkap Alasannya Kembali Terjun ke Dunia Politik

15 Juli 2023

Anas Urbaningrum Ungkap Alasannya Kembali Terjun ke Dunia Politik

Anas Urbaningrum menyatakan kembali ke dunia politik karena ingin menjadi petugas publik.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas, Begini Pernyataannya

15 Juli 2023

Anas Urbaningrum Kembali Gaungkan Gantung di Monas, Begini Pernyataannya

Anas Urbaningrum kembali sebut soal gantung di Monas. Tapi berbeda dari pernyataanya 11 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Akan Pimpin PKN, Gede Pasek Serahkan Posisi Ketua Umum Juli Mendatang

12 Mei 2023

Anas Urbaningrum Akan Pimpin PKN, Gede Pasek Serahkan Posisi Ketua Umum Juli Mendatang

Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika menyatakan akan menyerahkan jabatannya kepada Anas Urbaningrum pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya

Eksklusif Wawancara Tempo dengan Anas Urbaningrum (1)

10 April 2023

Eksklusif Wawancara Tempo dengan Anas Urbaningrum (1)

Tempo mendapat kesempatan berbincang dengan Anas Urbaningrum dari dalam Lapas Sukamiskin.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Akan Kunjungi Orang Tuanya di Blitar Usai Bebas dari Lapas Sukamiskin

7 April 2023

Anas Urbaningrum Akan Kunjungi Orang Tuanya di Blitar Usai Bebas dari Lapas Sukamiskin

Anas Urbaningrum akan langsung menuju orang tuanya di Blitar setelah dia bebas dari Lapas Sukamiskin.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Minta Dibebaskan dari Lapas Sukamiskin Sore Hari

1 April 2023

Anas Urbaningrum Minta Dibebaskan dari Lapas Sukamiskin Sore Hari

Anas Urbaningrum mengajukan permintaan agar dilepaskan dari Lapas Sukamiskin pada sore hari.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Akan Bebas Dari Lapas Sukamiskin, HMI Berencana Gelar Road to Bandung

31 Maret 2023

Anas Urbaningrum Akan Bebas Dari Lapas Sukamiskin, HMI Berencana Gelar Road to Bandung

Sekitar 60 kader HMI akan menjemput Anas Urbaningrum di Bandung pada 10 April 2023.

Baca Selengkapnya

Selain Ferdy Sambo dan Istrinya, Inilah 4 Pasangan Pejabat yang Pernah Jadi Tersangka

20 Agustus 2022

Selain Ferdy Sambo dan Istrinya, Inilah 4 Pasangan Pejabat yang Pernah Jadi Tersangka

Tak hanya Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, berikut ini daftar pasangan pejabat yang menjadi tersangka sebuah tindak pidana.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Targetkan 15 Persen Kursi DPR, Pengamat: Kelihatannya Berat

22 Mei 2022

Partai Demokrat Targetkan 15 Persen Kursi DPR, Pengamat: Kelihatannya Berat

Pengamat menilai Partai Demokrat masih akan menanggung beban kasus korupsi yang mendera kadernya pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Angelina Sondakh Jalani Cuti Mulai Hari Ini, Ditjenpas: Dia Minta Maaf

3 Maret 2022

Angelina Sondakh Jalani Cuti Mulai Hari Ini, Ditjenpas: Dia Minta Maaf

Angelina Sondakh meminta maaf atas perbuatan yang membuatnya harus mendekam di penjara selama 10 tahun.

Baca Selengkapnya