Langganan Longsor, Warga Dieng Akan Direlokasi  

Reporter

Editor

Senin, 19 Desember 2011 15:14 WIB

Lokasi bencana tanah longsor di kawasan dataran tinggi Dieng Desa Setieng, Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah, (18/12). TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Wonosobo - Bupati Wonosobo Kholiq Arief mengatakan akan merelokasi warga yang berada di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Wonosobo. Daerah itu setiap tahun langganan longsor. Terakhir, longsor yang membuat banjir lumpur menyebabkan tiga orang tewas dan delapan lainnya masih dicari keberadaannya.

“Kami akan sosialisasikan kepada warga bahwa mereka kami usulkan untuk direlokasi,” terang Kholiq di Posko Penanganan Bencana Tieng Wonosobo, Senin, 19 Desember 2011.

Kholiq mengatakan kawasan dengan luas sekitar 200 hektare di Dataran Tinggi Dieng masuk kategori sangat rawan terjadi tanah longsor. Ia berharap warga mau mengikuti imbauan pemerintah untuk direlokasi rumahnya. Ia sendiri mengaku tidak bisa memaksa warga untuk mengikuti anjuran pemerintah itu.

Ia mengaku sudah menyiapkan lahan di Desa Sambung, Kecamatan Kejajar, untuk lokasi relokasi warga. Lahan tersebut tak jauh dari Desa Tieng, namun dinilai lebih aman dari bencana longsor. Agar warga mau direlokasi, imbuhnya, ia akan meminta bantuan tokoh masyarakat dan tokoh agama agar mau membujuk warga.

Menurutnya, longsor kemungkinan akan terjadi setiap tahun. Tanah Dieng, kata dia, memang sangat rawan longsor karena berada di kemiringan lebih dari 45 derajat.

Sementara, untuk tanggap darurat, ia memutuskan untuk menetapkan waktu tanggap darurat selama 15 hari. Pemerintah dan semua instansi akan terus mencari korban hilang dalam bencana itu.

Sedangkan untuk jalan utama Wonosobo-Dieng, kata dia, mulai pukul 12.00 akan dibuka kembali. Hanya, saat hujan lebih dari satu jam, jalan itu akan ditutup total. “Soal lainnya, yakni logistik pengungsi, kini sudah aman dan tercukupi semua,” ujarnya.

Kepala Dusun Sidorejo Desa Tieng Kejajar Aris Fatoni menambahkan, dari 13 korban, baru tiga yang sudah ditemukan. “Lainnya masih dalam pencarian,” ujarnya, yang ikut mencari dan mengidentifikasi warganya itu.

Korban pertama yakni Triani yang ditemukan pada hari pertama atau Minggu kemarin. Sementara, Mustamit, 52 tahun, dan Ny Basirun, 78 tahun, ditemukan pagi dan siang hari ini. Mustamit ditemukan 20 kilometer dari rumahnya. Petugas juga menemukan potongan kaki dan salah satu bagian kepala, namun keduanya belum bisa diidentifikasi.

Dengan demikian, tinggal delapan korban yang belum ditemukan. Delapan orang tersebut, yakni Ikhwadi, Nur Wahyan, Akhmad Nasikhun, Jamiyah Muzaqi, Beni Ishkaq, Yulianti Ishaq, dan Utami.

Kepala Biro Operasional Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Komisaris Besar Muhammad Ghufron, mengatakan, untuk mencari delapan korban lainnya, polisi mengerahkan dua anjing pelacak. “Mereka akan mengendus keberadaan korban dan membantu Tim SAR mencari korban,” katanya.

Koordinator Tim SAR Lembaga Penanganan Bencana Muhammadiyah, Yudo Hadianto, mengatakan pencarian dilakukan di empat titik. “Total ada 80 personel yang diterjunkan untuk melakukan pencarian,” katanya.

Camat Kejajar, Faisal, menambahkan, warganya diimbau untuk mengungsi. “Dalam radius 300 meter dari sungai, kami minta warga untuk mengungsi karena dikhawatirkan adanya longsor susulan,” katanya.

Berdasarkan keterangan Aris Fatoni, longsor di Tieng bukanlah merupakan longsor pertama. “Hampir setiap tahun terjadi longsor,” katanya. Tahun 1986, kata dia, longsor menyebabkan tiga warga tewas. Setelah itu, tahun 2008, longsor menimpa empat rumah, tidak ada korban jiwa.

Tahun 2009, imbuhnya, Jembatan Kejajar putus sepanjang 20 meter. Setelah itu, Januari 2010, longsor menyebabkan enam orang meninggal dan 12 rumah ambruk tertimpa longsor. “Sebelum ini, tepat setahun lalu, longsor menyebabkan tanaman kentang penduduk mati,” ujarnya.

ARIS ANDRIANTO


Berita terkait

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

6 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

9 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

22 jam lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

1 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

1 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

1 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

2 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

3 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

3 hari lalu

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

4 hari lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya