Anjing Pelacak Dikerahkan untuk Cari Korban Longsor  

Reporter

Editor

Senin, 19 Desember 2011 12:13 WIB

Lokasi bencana tanah longsor di kawasan dataran tinggi Dieng Desa Setieng, Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah, (18/12). TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Wonosobo - Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengerahkan dua anjing pelacak untuk mencari korban hilang akibat longsor Gunung Pakuwojo di Desa Tieng Kejajar, Wonosobo. Delapan korban banjir lumpur belum berhasil ditemukan.

"Anjing pelacak diperlukan untuk mengendus keberadaan korban," ujar Kepala Biro Operasi Polda Jawa Tengah, Kombes Polisi Muhammad Ghufron, saat meninjau lokasi longsor, Senin, 19 Desember 2011.

Ia mengatakan penerjunan anjing pelacak ini guna membantu proses pencarian korban longsor yang saat ini masih ada delapan orang yang hanyut terbawa air dan tertimbun tanah. Gufron menambahkan, pihak kepolisian selain fokus melakukan evakuasi korban, juga melakukan pembukaan jalur Wonosobo-Dieng yang dari kemarin tertimbun longsor.

Tertutupnya jalan ini menyebabkan jalan utama Dieng-Wonosobo tertutup total. Wisatawan yang hendak liburan ke Dieng terpaksa memutar melalui Banjarnegara dengan jarak tempuh sekitar dua jam.

Proses pembukaan jalan ini selain melibatkan ratusan orang dari berbagai elemen, seperti TNI, Polisi, dan SAR, juga melibatkan masyarakat setempat.

Selain itu, tim gabungan juga menggunakan alat berat berupa 2 buldoser, 4 dump truck, dan satu unit mobil pemadam kebakaran. Mobil pemadam kebakaran ini berfungsi menyemprot lumpur yang ada di jalan sehingga jalan utama masyarakat Dieng ini bisa digunakan.

Bencana longsor ini diawali hujan deras selama kurang lebih 3 jam. Hujan deras ini mengakibatkan air yang berada di Gunung Pakuwojo menggerus pinggiran bukit sehingga minimbun 24 rumah yang berada di Dusun Sidorejo, RT 01 dan RT 02 RW 8, Desa Tieng.

Ribuan masyarakat juga terlihat memadati lokasi bencana tanah longsor. Mereka datang untuk melihat lokasi longsor sehingga cukup membuat penanganan longsor menjadi terhambat.

Dari pantauan Tempo, kawasan Dieng mulai berawan dan kemungkinan akan turun hujan di sore hari. Kabut juga terlihat mulai turun.

Camat Kejajar, Faisal, mengaku sudah memerintahkan warganya dengan radius 300 meter dari Sungai Ngesong dan Putih untuk mengungsi. "Takutnya terjadi longsor susulan," katanya.

Ia memperbolehkan warganya untuk mengambil barang berharga dan pakaian untuk bekal di tiga titik pengungsian. "Tapi sore hari kami minta mereka kembali ke pengungsian," ujarnya.

ARIS ANDRIANTO


Berita terkait

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

2 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

2 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

2 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

4 hari lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

4 hari lalu

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

4 hari lalu

Gempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.

Baca Selengkapnya