Konflik di Paniai, OPM Klaim Tewaskan 4 Polisi

Reporter

Editor

Minggu, 18 Desember 2011 18:29 WIB

Sejumlah warga melakukan pengibaran Bendera Bintang Kejora ketika merayakan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) di lapangan Timika Indah, kabupaten Mimika, Papua, (1/12). ANTARA/Husyen Abdillah

TEMPO Interaktif, Jayapura - Tentara Pertahanan Organisasi Papua Merdeka Devisi II Makodam Pemka IV Paniai mengklaim telah menembak empat polisi Brigadir Mobil dalam kontak senjata di Eduda, Paniai, Selasa 13 Desember 2011 lalu. “Dari OPM ada dua meninggal dan dua luka, kalau dari ABRI (Brimob) ada empat sampai enam orang,” kata Leo Yeimo, Juru Bicara Tentara Pertahanan Nasional OPM Devisi II Makodam Pemka IV Paniai, Ahad 18 Desember 2011 malam.

Jumlah korban sedikit dari pihak aparat karena mereka memiliki persenjataan begitu lengkap. “Saya dapat laporan ada empat sampai enam, lebih banyak korban dari warga, 24 meninggal dan luka lima orang,” ujarnya.

Kepolisian Paniai membantah empat anggotanya tertembak. “Yang kena dari kita satu saja, Bripka Supono di bagian kaki. Untuk kondisi Paniai, sudah normal, tapi kita tetap waspada,” kata Kapolres Paniai Ajun Komisaris Besar Janus Siregar.

Kedatangan Majelis Rakyat Papua di Paniai diharapkan bisa meredakan gejolak. “Ya kami memang berharap begitu, harus ada pihak yang bisa mempertemukan semua, tentunya kita juga berharap mereka yang berseberangan bisa kembali ke NKRI,” ujarnya.

Majelis Rakyat Papua telah membentuk tim khusus meninjau konflik bersenjata di Paniai. Tim tersebut terdiri dari sejumlah anggota Majelis yang bertugas mengambil langkah-langkah strategis bagi perdamaian di daerah pegunungan itu.

“Dengan pendekatan ini, kita berharap OPM yang ada di hutan bisa memahami bahwa situasi saat ini sangat tidak menguntungkan bagi keberlangsungan pembangunan, kita juga berharap konflik bisa segera berakhir apalagi ini menjelang hari raya bagi umat nasrani,” kata Ketua Majelis Rakyat Papua, Timotius Murib.

MRP mendukung penuh langkah kepolisian sebagai aparat penegak hukum untuk mengamankan wilayah. “Tapi pendekatan yang dilakukan seharusnya tidak sampai menimbulkan korban jiwa, karena hal itu dapat memicu konflik yang lebih luas,” kata Murib.

JERRY OMONA

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya