Kronologi Pemukulan Pengacara LBH oleh Brimob

Reporter

Editor

Minggu, 18 Desember 2011 05:52 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sidiq, pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, dipukul anggota Brigade Mobil bernama M. Yusuf di pekarangan kantor LBH, Sabtu, 17 Desember 2011, pukul 13.25.

Sidiq menuturkan peristiwa itu bermula saat ia dan Agus, penjaga LBH, hendak menempelkan pengumuman "Dilarang Masuk Tanpa Izin" pada gerbang depan kantor LBH Jakarta. Hal ini mengacu pada Pasal 167 KUHP dan Pasal 429 ayat (1) KUHP tentang larangan masuk pekarangan orang lain tanpa izin.

Ketika itu, sejumlah anggota Brimob bersenjata lengkap sedang berjaga di sekitar kantor LBH berkaitan dengan aksi mahasiswa Universitas Bung Karno, yang memperingati meninggalnya Sondang Hutagalung, mahasiswa yang membakar diri beberapa waktu lalu di depan Istana Merdeka.

Namun seorang anggota Brimob, M. Yusuf, yang sedang berada di pekarangan, menanggapi dengan arogan. "Apa lo? Siapa lo?" kata Sidiq menirukan Yusuf. Sidiq kemudian meminta Yusuf keluar bersama anggota lainnya. Sambil mendekatkan wajah dan badannya, Yusuf memukul Sidiq dua kali pada dahi dan kepala.

Berdasarkan rekaman kejadian yang dilihat Tempo, anggota Brimob yang lain mengerubungi Sidiq dan sempat menendang pagar LBH. Seorang yang berbaret biru terlihat melerai. Muhamad Isnur, saksi mata yang merekam peristiwa itu dari lantai dua gedung LBH, mengatakan sudah tiga hari anggota Brimob berjaga. "Mereka juga keluar-masuk pekarangan LBH buat ke toilet atau untuk makan," kata Isnur.

"Selain melanggar Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dan Tindakan, itu bisa jadi bentuk intimidatif bagi klien LBH," kata Sidiq. Adapun kantor LBH menerima konsultasi hukum dan pengaduan dari masyarakat kurang mampu dalam memperjuangkan hak-haknya.

Ketua LBH Jakarta Nurkholis Hidayat meminta Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya menarik pasukan yang berada di sekitar gedung LBH Jakarta. "Dan melakukan pembinaan terhadap personel kepolisian yang bersikap arogan dalam pengamanan aksi," katanya melalui keterangan tertulis kepada Tempo kemarin sore.

Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Jafar, mengaku tidak mengetahui insiden pemukulan tersebut. "Saya belum dengar," katanya saat dihubungi. Namun ia membenarkan bahwa Polda Metro Jaya menurunkan sejumlah anggota Brimob di sekitar LBH Jakarta. "Iya, diturunkan Brimob bersenjata lengkap untuk pengamanan," katanya.

Pihaknya, kata dia, belum dapat memutuskan sanksi kepada petugas dari Brimob itu. "Nanti kami lihat dulu laporannya seperti apa," katanya.

AMANDRA MUSTIKA MEGARANI | PRIHANDOKO | ANANDA BADUDU

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

17 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

33 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

39 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Polda Metro Jaya Tidak Optimal Proses Kasus Novel Baswedan

24 Desember 2018

YLBHI: Polda Metro Jaya Tidak Optimal Proses Kasus Novel Baswedan

Menurut YLBHI, penyelidik Polda Metro Jaya minim memeriksa orang tak dikenal yang berada di sekitar lokasi penyerangan Novel Baswedan.

Baca Selengkapnya

YLBHI Minta Kejaksaan Hapus Aplikasi Pengawas Aliran Kepercayaan

27 November 2018

YLBHI Minta Kejaksaan Hapus Aplikasi Pengawas Aliran Kepercayaan

YLBHI mendesak Kejaksaan Tinggi Jakarta menghapus aplikasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat yang dinamai dengan Smart Pakem.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disambut Seruan Stop Reklamasi di Kantor YLBHI

15 Mei 2018

Anies Baswedan Disambut Seruan Stop Reklamasi di Kantor YLBHI

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disambut seruan "Tolak reklamasi" saat mengunjungi kantor YLBHI, Senin malam.

Baca Selengkapnya