TEMPO Interaktif, Jakarta - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Tjatur Sapto Edy mensinyalir ada pihak yang ingin menjatuhkan citra partainya. Namun ia enggan menyebutkan siapa pihak yang dimaksud. "Ya, adalah baunya," kata Tjatur kepada wartawan di gedung MPR/DPR, Senin 12 Desember 2011.
Menurut Tjatur, setidaknya ada dua kejadian yang menggambarkan hal tersebut. Pertama, ketika Ketua Umum PAN Hatta Rajasa menggelar hajatan besar menikahkan putrinya, Aliyah Rajasa, dengan putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono, akhir bulan lalu.
Pada saat itu hampir bersamaan ada kader PAN yang menjadi anggota DPRD Kota Semarang yang dicokok penyidik KPK. Bersama kader Demokrat yang menjadi Ketua DPRD Kota Semarang, kader PAN tersebut terlibat kasus dugaan penyuapan.
Kedua, penetapan kader PAN yang juga anggota DPR Wa Ode Nurhayati sebagai tersangka kasus permainan anggaran percepatan pembangunan infrastruktur daerah tertinggal, Sabtu pekan lalu. Pada saat bersamaan seluruh pengurus daerah dan pusat PAN sedang menggelar hajatan Rapat Kerja Nasional di PRJ Kemayoran.
"Ini ada kelucuan hukum, campur-campur. Kelucuan itu ada dua kebetulan, waktu di Cipanas ada kasus Semarang, waktu di Kemayoran ada itu (kasus Wa Ode)," ujar Tjatur.
Namun Ketua Fraksi PAN di DPR ini menilai wajar jika ada upaya-upaya menjatuhkan citra partainya. "Ini kan PAN akan menjadi besar. Anak kalau mau besar, biasanya anget dulu badannya," kata dia.
Ihwal penetapan Wa Ode sebagai tersangka Tjatur menilai ada sejumlah kejanggalan yang dilakukan penyidik KPK. Pertama, selaku whistle blower yang mengungkap informasi dugaan permainan anggaran di DPR, Wa Ode seharusnya justru dihargai, dan tidak dijadikan tersangka seperti sekarang.
Kejanggalan kedua yang dilakukan KPK terhadap Wa Ode, menurut Tjatur, "Wa Ode ini kan belum pernah diperiksa KPK," kata dia.
Kendati banyak keanehan dalam penetapan tersangka Wa Ode, Tjatur menegaskan PAN menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada KPK. "PAN profesional, tanpa mengintervensi proses hukum KPK," ujarnya.
MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita terkait
Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain
1 jam lalu
PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.
Baca SelengkapnyaKecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo
3 hari lalu
Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?
Baca SelengkapnyaRespons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi
8 hari lalu
Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...
Baca SelengkapnyaRespons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN
8 hari lalu
KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.
Baca SelengkapnyaProfil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
20 hari lalu
Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.
Baca SelengkapnyaLelang Barang KPK Sitaan Hasil Gratifikasi, Begini Syarat dan Cara Mengikuti Lelangnya
18 Desember 2023
KPK menggelar lelang atas barang sitaan hasil gratifikasi dalam Hakordia 2023. Begini tata cara dan syarat mengikuti lelangnya.
Baca SelengkapnyaMomentum Hakordia, Ahli Hukum Nilai Kejagung Kurang Greget Tangani Kasus Korupsi
13 Desember 2023
Ahli Hukum Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar menilai kinerja Kejaksaan Agung (Kejagung) khususnya dalam pemberantasan korupsi kurang greget.
Baca SelengkapnyaMomentum Hakordia, Pengamat Nilai Penanganan Kasus Korupsi oleh Polri Masih Mengecewakan
13 Desember 2023
Herdiansyah Hamzah menulai kinerja Polri dalam pemberantasan korupsi yang masih mengecewakan publik jika dilihat secara kualitatif.
Baca SelengkapnyaKPK Beri Skor 95,75 untuk Pencegahan Korupsi di DKI, Heru Budi: Kita Sudah di Zona Tertinggi
12 Desember 2023
Ini tentang aplikasi yang dikembangkan oleh KPK untuk memantau capaian kinerja program pencegahan korupsi melalui perbaikan tata kelola pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Firli Bahuri Diundang ke Hari Antikorupsi Sedunia, tapi Tak Hadir
12 Desember 2023
KPK mengatakan telah mengundang semua insan KPK melalui email kantor, termasuk kepada Ketua nonaktif Firli Bahuri. Tapi Firli tak hadir.
Baca Selengkapnya