TEMPO Interaktif, Kupang - Sebanyak 53 imigran gelap asal Timur Tengah, Jumat, 9 Desember 2011, ditangkap aparat Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur. “Mereka ditangkap setelah terdampar di perairan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao,” kata Direktur Polairud Polda NTT, Komisaris Besar Purwoko Yudianto, yang didampingi Kepala Seksi Patwal Satuan Patroli, Komisaris Polisi Bayu Herlambang, di Kupang, Jumat, 9 Desember 2011.
Menurut Purwoko, puluhan imigran gelap tersebut hendak mencari suaka ke Australia. Namun kapal yang mereka tumpangi dihantam gelombang tinggi hingga terdampar di perairan Pantai Baru, Rote Ndao.
Di antara para imigran gelap tersebut, terdapat seorang bayi. Nakhoda dan anak buah kapal yang hendak mengantar para imigran ke Australia melalui perairan NTT juga diamankan.
Para imigran itu telah dievakuasi ke Kupang menggunakan kapal patroli milik Polda NTT untuk diperiksa. Mereka kemudian akan diserahkan kepada pihak Imigrasi dan ditahan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Kupang, Moon Bagarai, menjelaskan setelah menerima penyerahan dari Polda NTT, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terkait dokumen yang dimiliki para imigran gelap tersebut. Secepatnya mereka dideportasi ke negara asalnya. "Kami sedang menunggu penyerahan dari Polda NTT," ucapnya.
YOHANES SEO
Berita terkait
Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka
18 Desember 2023
Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.
Baca SelengkapnyaPeringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki
26 Oktober 2023
Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.
Baca SelengkapnyaJumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat
17 Agustus 2023
Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat
Baca SelengkapnyaPM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap
23 Juli 2023
Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaMalaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar
1 April 2023
Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme
6 Maret 2023
Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.
Baca SelengkapnyaPM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah
14 Desember 2022
Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat
28 Juni 2022
Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong
28 Juni 2022
Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.
Baca Selengkapnya50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor
28 Januari 2022
Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.
Baca Selengkapnya