TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) akan mendatangi Markas Besar Kepolisian RI untuk membahas beberapa temuan terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM) pada peristiwa kekerasan di Papua. Beberapa temuan ini dihimpun dari keterangan karyawan PT Freeport Indonesia, aktivis, dan kelompok gereja di Papua.
"Kira-kira sudah sebulan lebih kami kirim surat dan minta bertemu Kapolri dan direspons dengan bertemu dan follow up," kata Ketua Kontras, Haris Azhar, Senin, 5 Desember 2011.
Haris mengatakan Kontras menerima laporan terjadinya pelanggaran HAM dalam peristiwa Kongres Papua III dan demo buruh PT Freeport. "Kita akan fokus pada beberapa hal yang terkait dengan polisi," katanya.
Dalam pertemuan hari ini, Kontras juga akan mengajukan keberatan dan usulan mengenai cara penuntasan atau model solusi atas temuan-temuan ini. Haris juga memaparkan, ada beberapa temuan dalam Kongres Papua III, yaitu jenazah tiga orang pasca-peristiwa, catatan penyiksaan terhadap Forkorus, dan perlakuan tidak baik pada orang-orang yang ditahan.
"Orang yang ditahan selama beberapa jam harus bermalam di lapangan tenis Polda Papua dan tidak diberi makan," katanya.
Berkaitan dengan dugaan penganiayaan Presiden Kongres Papua III, Forkorus, Haris menyatakan, pada lima menit pertama pasca-ditangkap, Forkorus diperlakukan tidak layak. Kontras mendapat laporan Forkorus dibawa dengan mobil baracuda menuju Polda dengan ditaruh di lantai mobil. "Dia juga ditodong senjata laras panjang di belakangnya," katanya.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita terkait
Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara
25 April 2016
Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.
Baca SelengkapnyaPolri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara
25 April 2016
Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.
Baca SelengkapnyaTolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar
24 April 2016
Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.
Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi
8 September 2015
Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum
11 Agustus 2015
Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.
Baca SelengkapnyaPresiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan
11 Agustus 2015
Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara
10 Agustus 2015
Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.
Baca SelengkapnyaRusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran
10 Agustus 2015
Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.
Baca SelengkapnyaHasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM
10 Agustus 2015
Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Baca SelengkapnyaTolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki
10 Agustus 2015
Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.
Baca Selengkapnya