Tim Independen Jembatan Mahakam dari Tiga Kampus  

Reporter

Editor

Sabtu, 3 Desember 2011 01:32 WIB

TEMPO/Firman Hidayat

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Pemerintah dan DPR sepakat membentuk tim independen guna menginvestigasi runtuhnya Jembatan Mahakam II yang juga dikenal sebagai Jembatan Kutai Kartanegara. Para ilmuwan itu berasal dari tiga perguruan Ttnggi, yaitu Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Ketiga universitas ini dianggap tim profesional yang bisa mengumpulkan hasil penyebab runtuhnya jembatan gantung tersebut.

“Tim akan bekerja 30 hari ke depan untuk mengumpulkan fakta dan data,” kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus staf ahli Menteri Pekerjaan Umum, Danang Parikesit, kepada wartawan di kampus UGM, Jumat 2 Desember 2011.

Ikut serta mendampingi dari tim teknis UGM Bambang Suhendro, Henricus Priyo Sulistyo, Andreas Triwiyono, Adhy Kurniawan, dan M. Nur Ilham. "Tidak tertutup kemungkinan akan ada universitas lain yang masuk dalam tim independen."

Menurut Danang, UGM menerima kabar runtuhnya jembatan Kutai pada pukul 17.00, setengah jam setelah peristiwa itu. Sehari setelah jembatan runtuh, UGM mengirim tiga orang untuk meninjau langsung kondisi jembatan runtuh. Tiga orang yang dikirim tersebut adalah Danang Parikesit, Adhy Kurniawan, dan Nur Ilham.

Menurut Danang hasil investigasi lapangan tersebut kemudian dianalisis secara ilmiah untuk hasilkan rekomendasi kepada Kementerian PU untuk mengambil langkah lebih lanjut.

Adapun menurut Nur Irham, dari hasil di lapangan muncul banyak rumor di masyarakat mengenai penyebab runtuhnya jembatan. Ada yang mengatakan sebelum runtuh jembatan ditabrak kapal tongkang batu bara, ada juga yang menyampaikan jembatan tidak mampu menahan beban karena melebihi 200 ton berat. “Selain itu juga ada cerita mistis yang berkembang di masyarakat,” kata Nur Ilham.

Dari pemantauannya di lapangan Nur Ilham menyampaikan tiga fakta singkat. Pertama tiang penyangganya tidak ada masalah. Kedua kabel utama yang diimpor dari Kanada juga tidak ada masalah.

Ketiga, kapel penggantung yang bahannya dari Austria juga tidak masalah. Namun dari pemantauan di lapangan, Ilham menyampaikan unit sadel dan alat penggantung kabel vertikal dari bahan lokal yakni besi tuang. “Besi tuang adalah besi cor yang harganya lebih mahal ketimbang baja,” kata Ilham. “Jadi masalahnya pada bahan,” kata Ilham.

BERNADA RURIT

Berita terkait

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

16 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemuda Demak Rusak Pagar Jembatan Agar Truk Sound Horeg Bisa Lewat

23 hari lalu

Kronologi Pemuda Demak Rusak Pagar Jembatan Agar Truk Sound Horeg Bisa Lewat

Pagar jembatan beton di Desa Babatan, Kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah dirusak pemuda agar truk berisi sound system untuk takbiran bisa lewat.

Baca Selengkapnya

Sigit Sosiantomo Prihatin 85,88 Persen Jembatan Rusak di Jalan Nasional

31 hari lalu

Sigit Sosiantomo Prihatin 85,88 Persen Jembatan Rusak di Jalan Nasional

Kerusakan jembatan di jalan nasional dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran dan keselamatan arus mudik.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Jembatan Termahal di Dunia

31 hari lalu

Inilah 5 Jembatan Termahal di Dunia

Jembatan merupakan infrastruktur penting sehingga pembangunannya dapat menghabiskan biaya yang mahal. Berikut sederet jembatan termahal di dunia.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia

31 hari lalu

Inilah 5 Jembatan Terpanjang di Dunia

Jembatan Danyang-Kunshan Grand Bridge di China saat ini menjadi jembatan terpanjang di dunia. Panjanganya mencapai 164 kilometer.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

34 hari lalu

Top 3 Dunia: Dugaan WNI di Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Warga AS Tak Setujui Serangan Israel

Top 3 dunia adalah Kemlu dalami dugaan adanya WNI di kapal penabrak di Baltimore, warga AS tak setuju serangan Israel, jenazah ABK WNI dipulangkan.

Baca Selengkapnya

5 Hal Mengenai Kecelakaan di Jembatan Baltimore

35 hari lalu

5 Hal Mengenai Kecelakaan di Jembatan Baltimore

Jembatan Francis Scott Key ditabrak Kapal Kargo Dali di sepanjang Interstate 695, Baltimore, Maryland pada Selasa, 26 Maret 2024

Baca Selengkapnya

WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

35 hari lalu

WNI Disebut Jadi Kapten Kapal Penabrak Jembatan Baltimore, Ini Penjelasan Kemlu

Kementerian Luar Negeri menjelaskan ihwal WNI yang disebut menjadi kapten kapal yang menabrak jembatan di Baltimore, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Korban WNI dalam Musibah Ambruknya Jembatan di Baltimore

35 hari lalu

Tak Ada Korban WNI dalam Musibah Ambruknya Jembatan di Baltimore

Kementerian Luar Negeri RI memastikan tak ada WNI dalam daftar korban musibah ambruknya jembatan di Baltimore

Baca Selengkapnya

Dampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan

35 hari lalu

Dampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan

Ada beberapa jalur pelayaran utama yang melewati Baltimore, diperkirakan lusinan kapal melewati jembatan itu

Baca Selengkapnya