Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongan tiba di Honolulu, Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).

Pesawat khusus Garuda Indonesia jenis Airbus A330-300 mendarat di Honolulu pada pukul 06.45 waktu setempat atau pukul 11.45 WIB.

Menurut rencana, Kepala Negara langsung menghadiri KTT APEC dan akan menyampaikan pidato tentang energi pada sesi utama pertemuan para pemimpin.

Presiden SBY mendapatkan giliran berpidato ketiga setelah Presiden Cina Hu Jintao dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Presiden yang didampingi Ani SBY akan berada di Honolulu hingga 14 November 2011 bersama dengan kepala negara/pemerintahan 21 negara anggota APEC.

Di bawah keketuaan Amerika Serikat pada 2011, APEC mengambil tema "21 Economics for the 21st Century" dengan tiga agenda prioritas, yaitu memperkuat integrasi ekonomi kawasan dan meningkatkan perdagangan, mengampanyekan pertumbuhan ekonomi hijau yang berbasis lingkungan, serta meningkatkan konvergensi peraturan dalam kerja sama ekonomi.

Pertemuan pemimpin 21 negara anggota APEC di kawasan Asia Pasifik juga akan membahas isu terkini seperti pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, reformasi peraturan, dan efisiensi serta ketahanan energi.

Menurut Staf Khusus Kepresidenan Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, kehadiran Indonesia pada KTT ke-19 APEC untuk memastikan implementasi Bogor Goals yang dideklarasikan pada pertemuan APEC tahun 1994.

Bogor Goals mengamanatkan stabilitas dan kesejahteraan kawasan Asia Pasifik melalui perdagangan serta arus investasi yang bebas dan terbuka pada 2020.

Selain menghadiri pertemuan puncak para pemimpin negara-negara anggota APEC, Presiden Yudhoyono bersama dengan Perdana Menteri Jepang, Singapura, dan Kanada, juga dijadwalkan melakukan dialog dengan para pengusaha terkemuka di kawasan Asia Pacific di bawah koordinasi APEC Business Advisory Council (ABAC).

Selama di Honolulu Kepala Negara juga akan mengadakan pertemuan dengan para pengusaha Amerika Serikat dan Indonesia dalam bentuk "breakfast meeting" guna mendorong peningkatan kerja sama bisnis para pengusaha dari kedua negara.

Presiden Yudhoyono dalam kunjungan tiga hari itu juga dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper dan Presiden Rusia Dmitri Medvedev.