TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan wakil presiden Jusuf Kalla menyatakan ucapan terima kasihnya pada seluruh pihak, termasuk pada pengkritik komodo. Bagi dia, kritik itu justru membuat masyarakat semakin terpancing untuk memilih komodo sebagai salah satu keajaiban dunia.
"Tentu juga terima kasih pada yang mengkritik. Karena dengan mengerkritik justru menimbulkan emosi masyarakat untuk pilih komodo. Tanpa kritikan itu tentu tidak seemosi ini," katanya saat berpidato jelang penutupan masa voting NewZWonders, Jumat 11 November 2011 petang, di Museum Komodo, Taman Mini Indonesia Indah.
Kalla menyebut, menang atau tidaknya komodo bukan masalah karena masyarakat telah berusaha keras. "Kita belum tentu menang, tapi yang penting sudah mengusahakan untuk kemajuan bangsa ini," ujar politisi Golkar ini.
Ia juga mengingatkan, sebenarnya komodo sudah terkenal sebelum menjadi keajaiban dunia. Tapi, menurutnya, semua wilayah konservasi di dunia ini berhasil jika mendapat perhatian, termasuk Pulau Komodo. "Komodo akan berkali lipat lagi terkenalnya," ujar Kalla.
Hanya, ia tetap mengingatkan agar pengunjung komodo tetap diatur dengan ketat. "Tapi dengan aturan yang ketat," katanya mewanti-wanti. "Konservasi di daerah kurang mampu cepat rusak," tambah dia.
ATMI PERTIWI
Berita terkait
Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia
1 hari lalu
Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.
Baca SelengkapnyaRumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?
36 hari lalu
Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,
Baca SelengkapnyaLarangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret
46 hari lalu
KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaKronologi Turis China Hilang di TKN Komodo
4 Oktober 2023
Tim SAR melaporkan hilangnya turis asal China di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Baca Selengkapnya5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT
15 September 2023
Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang satpam bank di NTT gegara ditegur memakai helm saat di ATM. Berikut sederet faktanya.
Baca SelengkapnyaKapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat
15 September 2023
Kapolsek Komodo menganiaya satpam bank di NTT menuai reaksi Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat. Ini kata mereka.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik
16 Agustus 2023
Garuda Indonesia mengangkut 6 ekor komodo dari Jakarta untuk menuju Labuan Bajo atau translokasi ke habitat alaminya.
Baca SelengkapnyaTaman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT
15 Agustus 2023
Komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikategorikan sebagai spesies rentan dalam daftar IUCN Red List.
Baca SelengkapnyaSehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat
26 Juli 2023
Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Labuan Bajo, NTT, dalam sehari bisa menyalurkan 33 kilo liter (Kl) avtur untuk melayani 13 pesawat.
Baca SelengkapnyaSelain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad
25 Juli 2023
Selain memproduksi mobil Maung, PT Pindad juga memiliki lima kendaraan taktis. Simak informasinya dan profil PT Pindad di sini:
Baca Selengkapnya