TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dengan tegas membantah kehadiran perwakilan pejabatnya di acara Kongres Papua III, di Abepura, Papua. Ia juga mengatakan tak ada permintaan dari Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan untuk menghadiri acara tersebut.
"Tidak ada dan kami juga tidak diundang," katanya kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu, 9 November 2011.
Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Johermansyah Johan, membenarkan pernyataan menterinya. Menurut dia, dirinya tak pernah menghadiri acara tersebut, apalagi membuka Kongres Papua III.
"Infonya tidak benar itu bahwa yang membuka itu Dirjen Otda atas perintah Mendagri, enggak ada itu. Surat (undangan) pun enggak ada ke kita," bantahnya.
Menurut Gamawan, pihaknya, termasuk dirinya sendiri, selalu memantau perkembangan situasi di Papua, termasuk saat soal kongres itu berlangsung. Apalagi saat ini pelaksana tugas (Plt) Gubernur Papua adalah pejabat pusat yang merupakan anak buahnya langsung, yaitu Dirjen Bina Pembangunan Daerah Syamsul Arief Rivai.
"Saya pantau terus, saya sms-sms-an dengan Gubernur, gimana perkembangan, karena Dirjen kita sendiri kan yang jadi Gubernur (plt). Dijawab (Pak Syamsul) ada demo sekian. Saya tanya sudah hubungi tokoh-tokoh adat masyarakat. (Dijawab) sudah, Pak," kata Gamawan.
Sore ini, lanjutnya akan mengikuti rapat bersama Presiden SBY soal Papua, khususnya mengenai Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) di Istana Negara. Kementeriannya akan memberikan beberapa masukan terkait pemerintahan di kawasan Timur Indonesia itu.
"Kita kan melihat dalam aspek otonomi khusus (otsus) sesuai kewenangan Kementerian Dalam Negeri. Menteri mungkin diminta masukan pertimbangan-pertimbangan kaitannya dengan pemerintahan sesuai dengan kewenangan Kemendagri. Soal keamanan nanti ada Polri dan BIN," katanya.
MUNAWWAROH
Berita terkait
Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara
25 April 2016
Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.
Baca SelengkapnyaPolri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara
25 April 2016
Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.
Baca SelengkapnyaTolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar
24 April 2016
Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.
Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi
8 September 2015
Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum
11 Agustus 2015
Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.
Baca SelengkapnyaPresiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan
11 Agustus 2015
Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara
10 Agustus 2015
Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.
Baca SelengkapnyaRusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran
10 Agustus 2015
Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.
Baca SelengkapnyaHasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM
10 Agustus 2015
Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Baca SelengkapnyaTolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki
10 Agustus 2015
Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.
Baca Selengkapnya