Polri Tambah Penyidik di Papua  

Reporter

Editor

Selasa, 8 November 2011 17:59 WIB

Bentrok antara anggota kepolisian Mimika dengani karyawan PT. Freeport Indonesia yang melakukan aksi unjuk rasa di Timika, Papua, (10/10). ANTARA/Spedy Paereng

TEMPO Interaktif, Jakarta - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menambah tim penyidik yang bertugas melakukan investigasi kasus penembakan di kawasan penambangan PT Freeport Indonesia, Timika, Papua. Penambahan personil penyidik ini dilakukan menyusul intensitas penembakan yang terus terjadi.

“Tadi malam ada satu tim penyidik dari Direktorat I Bareskrim yang berangkat ke Papua untuk membantu investigasi kasus penembakan. Ada sekitar empat orang,” ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution, Selasa, 8 November 2011.

Dengan tambahan tim ini, berarti sudah ada sekitar 34 orang penyidik yang ditugaskan di Papua. “Penyidik yang dikirim ini untuk membantu investigasi petugas di sana (Polres Timika),” kata Saud.

Saud mengatakan hingga kini pihaknya belum bisa membeberkan keterkaitan antara beberapa peristiwa yang terjadi di Papua akhir-akhir ini, mulai dari kisruh Kongres Rakyat Papua III hingga kasus penembakan di area Freeport. “Masih kami kembangkan dari semua lini. Tunggu sampai tim selesai melakukan investigasi,” tandasnya.

Data Mabes Polri menyebutkan sejak Januari hingga November 2011 ini sudah ada sembilan kasus penembakan dengan korban tewas delapan orang dan korban luka sembilan orang. Rata-rata delapan korban yang tewas adalah pekerja kontrak dan karyawan PT Freeport Indonesia (FI) dan perusahaan privatisasi PT FI, PT Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI).

Sedangkan beberapa kasus penembakan juga melukai anggota kepolisian dan merusak kendaraan petugas. Terakhir kali terjadi Senin, 7 November 2011. Anggota Brimob Kelapa Dua, Jakarta, Briptu Marsellinus, mengalami luka tembakan di pelipis kiri saat berpatroli di mile 45. Hingga kini kondisinya makin membaik.

Mabes Polri tidak mengaitkan tewasnya Kepala Kepolisian Sektor Mulia, Puncak Jaya, Ajun Komisaris Polisi Dominggus Otto Awes, dengan konflik di area Freeport. Dominggus tewas ditembak orang tak dikenal yang merampas pistolnya, 24 Oktober lalu, saat bertugas mengamankan Bandara Mulia.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mensinyalir berdasarkan kejadian tahun sebelumnya, diduga kuat pelaku penembakan adalah anggota separatis dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). “Mereka memang sudah terbiasa dan lebih menguasai medan di hutan sehingga menyulitkan aparat melakukan penangkapan,” jelasnya.

ISHOMUDDIN




Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya