TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menanggapi namanya yang disebut Ketua Fraksi Partai tersebut, Jafar Hafsah, sebagai calon presiden 2014. Lewat akun Twitter @Anasurbaningrum, Anas mengaku banyak ditanya mengenai calon presiden dari Partai Demokrat.
"Hari ini saya banyak ditanya soal capres PD. Soalnya Ketua FPD, Jafar Hafsah, menyebut nama-nama capres PD di media massa," tulis Anas dalam akun @anasurbaningrum, Senin, 7 November 2011. Kemarin, Ketua Fraksi Partai Demokrat, Jafar Hafsah menyatakan empat nama kandidat capres dari partainya. Keempat nama itu adalah Ani Yudhoyono, Anas Urbaningrum, Djoko Suyanto dan Pramono Edhie Wibowo.
Anas menuliskan, yang berwenang menetapkan calon presiden Partai Demokrat adalah Majelis Tinggi. Anas menjadi wakil di lembaga ini, sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi ketua. Menurut mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam ini, sampai sekarang Majelis Tinggi belum membicarakan, membahas, dan apalagi menetapkan calon presiden. "Belum saatnya, belum waktunya," Anas menuliskan.
Partai Demokrat, kata Anas, berkonsentrasi melanjutkan konsolidasi dan mendukung keberhasilan SBY menjalankan amanah pemilihan presiden 2009. "Bagi PD, tahun 2010-2013 adalah tahun kerja. Tahun politik adalah nanti 2014. Soal pilpres dan capres akan dibahas nanti 2014."
Anas mengucapkan selamat kepada partai yang sudah menentukan capres. "Selamat naik kereta pencapresan. PD bersikap tidak mau buru-buru. Nanti saja 2014," tulisnya. Hingga kini ada dua partai yang sudah tiga partai yang mengusung kandidat calon presiden. Dua partai adalah pemegang suara legislatif, yakni Partai Golkar (Aburizal Bakrie) dan Partai Gerindra (Prabowo Subianto). Satu partai baru, Partai Sri, menyebut nama Sri Mulyani. Walaupun Sri Mulyani belum memastikan siap maju sebagai calon presiden.
Anas mengatakan, pada saatnya Majelis Tinggi Partai Demokrat akan bersidang dan memutuskan siapa yang terbaik untuk masa depan Indonesia.
I WAYAN AGUS PURNOMO
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaSetya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019
27 Maret 2017
Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019
22 Maret 2017
Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini
Baca SelengkapnyaTiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses
16 Januari 2017
RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?
10 September 2015
Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaJokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri
28 Oktober 2014
Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi
13 Oktober 2014
Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.
Baca SelengkapnyaFahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR
9 Oktober 2014
"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata
Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari
langsung menjadi lewat MPR.
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi
30 September 2014
Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.
Baca Selengkapnya