TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo mempersilakan pihak di luar Polri yang ingin memeriksa dan audit duit keamanan dari PT Freeport Indonesia.
"Masyarakat ingin tahu. Jadi lebih baik ada pihak ketiga, di samping kami juga sudah bentuk tim internal dari inspektorat. Jadi KPK atau BPK, silakan artinya audit eksternal," katanya saat ditemui di kantornya, Jumat 4 November 2011.
Polri saat ini sedang mengevaluasi kebutuhan anggotanya yang bertugas di Papua. Tujuannya agar polisi tak tergantung pada duit Freeport. "Nanti kami anggarkan," katanya.
Namun Timur tak berencana mengusulkan tambahan anggaran polisi ke DPR karena anggaran Polri masih dinilai ideal.
Kapolri sebelumnya membenarkan adanya aliran duit dari PT Freeport Indonesia ke anggota polisi yang mengamankan wilayah penambangan di Timika. Ia mengatakan duit tersebut wajar mengingat sulitnya kehidupan pengamanan di kawasan tersebut.
Menurut dia, duit tersebut akuntabilitasnya bisa dipertanggungjawabkan oleh Polri. Soal independensi pengamanan, dia enggan menjawab. Dia hanya mengatakan, "Sekali lagi itu adalah keadaan di lapangan yang sulit."
Namun ia mempertanyakan jumlah duit yang dirilis oleh lembaga antikorupsi Indonesian Corruption Watch.
INDRA WIJAYA
Berita terkait
Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara
25 April 2016
Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.
Baca SelengkapnyaPolri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara
25 April 2016
Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.
Baca SelengkapnyaTolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar
24 April 2016
Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.
Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi
8 September 2015
Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum
11 Agustus 2015
Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.
Baca SelengkapnyaPresiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan
11 Agustus 2015
Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara
10 Agustus 2015
Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.
Baca SelengkapnyaRusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran
10 Agustus 2015
Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.
Baca SelengkapnyaHasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM
10 Agustus 2015
Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Baca SelengkapnyaTolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki
10 Agustus 2015
Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.
Baca Selengkapnya