Petugas Organisasi Migrasi Internasional Periksa Imigran Gelap
Reporter
Editor
Minggu, 30 Oktober 2011 15:47 WIB
Petugas Polres Sukabumi menggiring imigran asal Iran dan Afghanistan ke ruangan karantina Kantor Imigrasi Sukabumi, Jawa Barat (14/4). Antara/Syaiful Hakim
TEMPO Interaktif, Surakarta – Petugas dari International Organization for Migration atau IOM memeriksa 122 imigran gelap asal Timur Tengah di rumah tahanan kelas I Surakarta. Staf bidang pengawasan dan penindakan Kantor Imigrasi Surakarta, Buntaran Triatmojo, mengatakan pemeriksaan terpaksa dilakukan di rutan Surakarta karena posisi imigran dititipkan di rutan.
“Kemarin sudah dibawa ke rumah detensi imigrasi di Semarang. Tapi ternyata sudah penuh, sehingga dititipkan di rutan Solo,” katanya saat dihubungi Tempo, Ahad, 30 Oktober 2011. Pemeriksaan bertujuan untuk membuat berita acara soal penangkapan para imigran gelap pada Jumat, 28 Oktober 2011, di Sragen.
Buntaran mengatakan mereka diperiksa oleh petugas IOM seputar asal, tujuan perjalanan, dan kepemilikan dokumen para imigran. Nantinya bisa diserahkan ke kantor Imigrasi Semarang atau langsung ke Jakarta.
Kepala Keamanan Rutan Kelas 1 Surakarta, Oga Darmawan, mengatakan seluruh imigran gelap dikumpulkan di aula untuk diperiksa oleh IOM. “IOM ada di rutan untuk mengecek dan menyelidiki para imigran,” ujar dia.
Oga mengatakan tugasnya hanya memfasilitasi proses pemeriksaan, termasuk memenuhi kebutuhan imigran gelap. Pihaknya menyiapkan makanan dan obat-obatan, termasuk petugas medis. “Ada imigran yang kakinya retak dan lecet-lecet. Sebab mereka berusaha lari saat dibawa petugas imigrasi dari Semarang ke Solo,” tuturnya.
Sebanyak 11 orang dikatakannya baru dimasukkan ke rutan pada Sabtu, 29 Oktober 2011, pukul 23.00 WIB. Mereka adalah imigran gelap yang melarikan diri dan berhasil ditangkap petugas. Sebelumnya sudah 111 orang yang dititipkan. Dia menyebut saat ini petugas imigrasi juga ikut mengawasi dengan ketat para imigran gelap tersebut. “Saat ini kondisi mereka baik-baik saja,” tutur Oga lagi.