Tiga Konsultan Survei: Ratu Atut Tak Tertandingi!  

Reporter

Editor

Minggu, 23 Oktober 2011 05:21 WIB

Puan Maharani (tengah) diapit Hj.Ratu Atut Choisyah (kiri ke-2) dan Rano Karno (kanan ke-2). ANTARA/Lucky.R

TEMPO Interaktif, Serang - Ratu Atut Chosiyah berpeluang memimpin kembali Provinsi Banten. Tiga penyelenggara hitung cepat pemilihan Gubernur Banten menyatakan Atut yang berpasangan dengan aktor kawakan Rano Karno bakal memenangi pemilihan yang berlangsung kemarin. Hanya satu lembaga penyelenggara hitung cepat yang memiliki hasil berbeda.

Pemilihan Gubernur Banten diikuti tiga pasangan. Mereka adalah Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno, Wahidin Halim-Irna Narulita, dan Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten menetapkan jumlah daftar pemilih tetap untuk pemilihan gubernur tersebut 7.118.587 jiwa.

Berdasarkan data Jaringan Suara Indonesia (JSI), hingga kemarin sore, Atut-Rano disebutkan meraih 50,04 persen suara. Adapun pasangan Wahidin-Irna meraih 38,34 persen dan Jazuli-Makmun mendapat 11,62 persen. "Angka memang masih berjalan, tapi tidak sampai terjadi pergeseran peringkat," kata Fajar S. Tamin, Wakil Direktur Eksekutif JSI, di Kota Serang, kemarin. Menurut Fajar, kemenangan Atut ini tidak terlepas dari popularitas Rano.

Hasil perhitungan cepat versi Lingkaran Survei Indonesia juga menyatakan Atut-Rano, yang diusung oleh Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Hanura, Gerindra, Partai Bulan Bintang, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia, Partai Karya Peduli Bangsa, Partai Persatuan Daerah, Partai Damai Sejahtera, dan 22 partai politik nonparlemen, unggul dengan 50,3 persen suara. Disusul Wahidin-Irna yang mendapatkan 38,7 persen suara, dan Jazuli-Makmun memperoleh 11,89 persen suara.

Hasil penghitungan Konsultan Citra Indonesia juga tak berbeda jauh. Atut-Rano diklaim meraih 50,36 persen suara, Wahidin-Irna memperoleh 37,98 persen suara, pasangan Jazuli-Makmun mendapat 11,66 persen suara.

Sebaliknya, perhitungan cepat versi Akurasi Survei Indonesia memberikan hasil berbeda. Pasangan Wahidin-Irna, yang didukung Partai Demokrat, unggul sementara dengan 51,2 persen. Duet Atut-Rano berada di posisi kedua dengan 40,26 persen, dan pasangan Jazuli-Makmun 8,9 persen.

Menurut Ketua Harian Tim Pemenangan Wahidin-Irna, Achmad Subadri, hasil real quick count Akurasi Survei ini lebih valid dan tepercaya. Sebab, sampel yang diambil adalah total sampling, yaitu bersumber dari semua tempat pemungutan suara. "Ini hasil riil sesuai dengan masing-masing TPS," ujarnya.

Menanggapi kemenangan versi tiga lembaga perhitungan cepat, Ratu Atut mengaku senang, meski penghitungan cepat bukan merupakan hasil resmi. "Saya optimistis bakal memenangi pemilukada ini," kata dia.

Adapun Wahidin tampak tenang mengamati layar perhitungan cepat bersama pendukungnya di rumahnya. Di antara pendukungnya tampak kakak Wahidin, mantan Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda. "Ya, saya bantu doa, Wahidin lebih pintar daripada saya soal pemerintahan," ujar Hasan.

Dalam pemilihan itu, calon Wakil Gubernur Banteng Rano Karno tidak ikut mencoblos. "Pak Rano di rumah tidak punya KTP Banten," kata Suti Karno, adik kandung Rano.

Sementara itu, Atut mencoblos di TPS 8, di Jalan Bhayangkara, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten. Adapun Wahidin menggunakan hak pilihnya di TPS 02 di RT 02 RW 01 Kelurahan Pinang, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.

WASI'UL ULUM | AYU CIPTA

Berita terkait

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

6 Januari 2018

Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.

Baca Selengkapnya

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

6 Januari 2018

Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

6 Januari 2018

Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.

Baca Selengkapnya

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

6 Januari 2018

Golkar Resmi Usung Bima Arya dan Direktur KPK di Pilkada Bogor 2018

Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku memilih Dedie dengan menilai sisi personal wakil yang digandengnya dalam pilkada Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

5 Januari 2018

Empat Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur NTB Siap Bertarung

Satu wajah baru dan tiga pejabat lama akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur NTB pada Pilkada serentak Juni 2018 mendatang.

Baca Selengkapnya

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

4 Januari 2018

Pilkada, BI Kaltim Prediksi Peredaran Uang Palsu Meningkat

BI Kaltim memprediksi peredaran uang palsu meningkat bersamaan dengan Pikada.

Baca Selengkapnya

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

27 Desember 2017

Gerindra Punya Syarat Sebelum Calonkan Moreno di Pilkada Jatim

Banyak pihak meragukan kemampuan politik kader Gerindra yang juga atlet balap Moreno. Namun, Gerindra tidak ragu sedikit pun.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

26 Desember 2017

Kaleidoskop 2017: Setelah Pilkada Rasa Sara dan Politik Identitas

Politik identitas masih membayangi Pilkada 2018, terpilihnya Anies-Sandi mencerminkan adanya polarisasi di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

17 Desember 2017

Pilkada 2018 Diprediksi Meningkatkan Daya Beli Masyarakat

Kebijakan moneter yang telah dimulai sejak tahun ini dan kebijakan pemerintah untuk 2018 akan mampu menopang penguatan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

22 November 2017

Ketua PSSI Nyalon di Pilkada Sumatera Utara, Ini Kata Kemenpora

Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023.

Baca Selengkapnya