Gagal atau Berhasil Reshuffle Tanggung Jawab Presiden  

Reporter

Editor

Rabu, 19 Oktober 2011 11:55 WIB

Tempo/Tony Hartawan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat Hukum Tata Negara, Irman Putra Sidin, menilai tepat atau tidak tepatnya hasil perombakan (reshuffle) kabinet yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi hak seorang Presiden. "Bagi hukum tata negara itu keputusan Presiden," katanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 19 Oktober 2011.

Irman mengatakan, sebagaimana haknya mengangkat dan mengganti para menterinya, presiden jugalah yang akan bertanggung jawab kepada rakyat atas kinerja para pembantunya itu, termasuk menteri yang baru dirombaknya. Jadi, kata dia, jika menteri tersebut kinerjanya mengalami kegagalan, maka yang harus bertanggung jawab adalah presiden, bukan menterinya. Dengan kata lain, Presiden SBY pasti sudah mempertimbangkan dengan benar saat mengeksekusi reshuffle kabinetnya. "Presiden tak sebodoh itu," imbuhnya.

Menurut dia, dalam mempertimbangkan reshuffle, seorang presiden memiliki dua alasan, yaitu alasan kebutuhan pemerintah dan alasan kebutuhan politik. Irman pun mengatakan beberapa menteri yang diganti oleh Presiden SBY didasari kecenderungan politik yang kuat. Salah satunya terlihat pada pencopotan Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar. Menurutnya selama ini kinerja Patrialis cukup bagus dan tidak ada alasan kuat yang bisa memaksa pencopotannya, kecuali alasan kebutuhan politik koalisi pemerintah.

Selain itu, kata dia, munculnya beberapa anggapan yang menyatakan bahwa kinerja Patrialis selama ini cenderung menurunkan pencitraan pemerintah di bawah Presiden SBY. Tapi, benar atau tidaknya hal itu, kata dia, ini merupakan kelemahan Presiden SBY dalam memimpin. Selama ini Irman melihat kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Presiden SBY lebih berupa kebijakan yang populis atau mengedepankan pencitraan di mata rakyat.

Irman mengatakan Presiden SBY seakan-akan hanya berpikir menjalankan pemerintahan sekedar satu masa jabatan saja sehingga ia ingin pencitraannya dilihat oleh rakyat. "Padahal, suatu pemerintahan itu dampaknya bukan hanya sekedar lima tahun saja, tapi bertahun-tahun ke depannya."

Karena itu, ia menilai Presiden harus bertindak benar. Namun, jika taruhannya adalah pencitraan pemerintah, maka Presiden SBY pun akan ragu-ragu dalam mengambil keputusan tersebut. Dengan kata lain, karena yang dikejar hanya pencitraan, maka yang diambil Presiden SBY adalah kebijakan yang populer saja. Akhirnya kabinetnya pun juga ikut-ikutan mementingkan popularitas seperti pemimpinnya.

INDRA WIJAYA

Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

34 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Reshuffle Kabinet Jokowi Tunggu Hari, Kenaikan Harga Beras Mestinya Diantisipasi

20 Februari 2024

Terkini Bisnis: Reshuffle Kabinet Jokowi Tunggu Hari, Kenaikan Harga Beras Mestinya Diantisipasi

Reshuffle kabinet Jokowi tunggu hari biasanya. Pengamat sebut kenaikan harga beras mestinya diantisipiasi karena mengancam inflasi.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Luhut Tantang Menteri Mundur, Ini Daftar Nama yang Diisukan Resign dari Kabinet

26 Januari 2024

Luhut Tantang Menteri Mundur, Ini Daftar Nama yang Diisukan Resign dari Kabinet

Luhut mempersilakan jika ada menteri mundur dari kabinet Jokowi, namun membantah kalau Sri Mulyani akan resign.

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

1 Januari 2024

Mengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya

Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.

Baca Selengkapnya

Jokowi Segera Reshuffle Kabinet Usai Syahrul Yasin Limpo Mengundurkan Diri

7 Oktober 2023

Jokowi Segera Reshuffle Kabinet Usai Syahrul Yasin Limpo Mengundurkan Diri

"Secepatnya kami siapkan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jumat 6 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

5 Oktober 2023

Catatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor

Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.

Baca Selengkapnya

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

2 Oktober 2023

Megawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.

Baca Selengkapnya