Ribetnya Menyewa Baju Peranakan dan Kebaya  

Reporter

Editor

Senin, 17 Oktober 2011 05:15 WIB

Adik kandung Sri Sultan Hamengkubuwono X, GBPH Hadi Winoto (kanan) menerima KPH Yudanegara (kiri) di Bangsal Kesatriyan, kompleks Kraton Yogyakarta, Minggu (16/10). Setelah tiba di dalam Kraton, KPH Yudanegara akan menjalani prosesi nyantri di bangsal Kesatriyan sebelum acara siraman Senin (17/10). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO Interaktif - Bayu Kuncahyo bermandi keringat pada Sabtu siang lalu. Matahari yang memanggang kulit cokelatnya tak begitu dia hiraukan. Sejak pagi dia mengaku telah mengelilingi Jalan Wijilan dan Panembahan, lokasi penyewaan pakaian adat yang terdekat dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Dia hendak menyewa baju peranakan untuk meliput acara pernikahan putri Sri Sultan Hamengku Buwono X, GRAy Nurastuti Wijareni atau Gusti Kanjeng Ratu Bendara.

Untuk meliput acara pernikahan putri bungsu Sultan ini, wartawan pria diwajibkan mengenakan baju peranakan lengkap dengan blangkon dan jarit. Perempuannya mengenakan kebaya Kartini dengan kain batik. Tapi sampai berjam-jam memutari kawasan, tak satu pun tempat yang menyisakan baju peranakan lengkap dengan jarit dan blangkonnya.

Seorang temannya menyarankan dia agar mencarinya ke sebuah penyewaan di Mrican, Sleman. Dia pun segera ke sana. Memang ada, tapi motifnya tak cocok. Tak kurang akal, dia beranjak ke toko handycraft. Ternyata puluhan wartawan dan orang awan yang senasib sudah memenuhi toko tersebut. "Mereka sama seperti saya, tak kebagian sewa peranakan," kata Bayu.

Dialek bahasa yang mereka gunakan menandakan bahwa mereka bukan asli Yogya. Baju peranakan yang ia beli ternyata tidak murah. Harganya dibanderol mulai Rp 115 ribu hingga Rp 175 ribu. "Daripada tidak bisa liputan atau disuruh pulang karena salah kostum, mending saya beli," ujarnya dengan nada lega.

Wartawan media nasional lainnya, Suryo Wibowo, beruntung mendapatkan baju sewa lantaran sudah menyewanya beberapa hari lalu. "Itu saja tinggal terakhir," ujarnya. Dia menyewa di Koesaeri seharga Rp 25 ribu untuk tiga hari.

Roesmianti, pegawai penyewaan Koesaeri, mengatakan 50 baju peranakan milik mereka sudah habis disewa para wartawan. Meski laris manis, penyewaan pakaian ini tak menaikkan harga sewa. "Kami tidak menaikkan harga karena ini hajatan Keraton," katanya.

Sementara itu, ratusan wartawan dari berbagai daerah, dalam dan luar negeri, dipastikan meliput acara pernikahan ini. Jumlah pendaftar untuk mendapatkan akses ke press room Keraton saja mencapai 500-an orang. Banyak yang ditolak karena kapasitas media center terbatas.

BERNADA RURIT

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

13 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

20 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

47 hari lalu

Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.

Baca Selengkapnya

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

52 hari lalu

60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat

Baca Selengkapnya

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

54 hari lalu

Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

26 Februari 2024

Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.

Baca Selengkapnya

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

14 Februari 2024

Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.

Baca Selengkapnya

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

13 Februari 2024

Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.

Baca Selengkapnya

Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

12 Februari 2024

Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

Gerakan menjaga Yogyakarta damai dalam Pemilu 2024 telah dirintis Sultan Hamengku Buwono X sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya