DPR Ajukan Syarat untuk Tingkatkan Anggaran TNI

Reporter

Editor

Rabu, 5 Oktober 2011 22:17 WIB

Sejumlah siswa SMP mencatat jenis-jenis senjata buatan PT. PINDAD dalam pameran peringatan hari pahlawan di Malang Town Square MATOS kota malang, 12/11. Tempo/Aman Rochman

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan sepakat menaikkan anggaran Alat Utama Sistem Persenjataan TNI. Namun DPR mengajukan sejumlah syarat. Di antaranya TNI harus memprioritaskan untuk membeli alat-alat militer dari industri dalam negeri. "Kalau persyaratan itu tidak dipenuhi, mungkin rencana kami menaikkan anggaran militer urung dipenuhi," ujar Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso di Gedung Dewan, Rabu, 5 Oktober 2011.

Menurut Priyo, Komisi I sudah menyepakati aturan ini. Pasalnya, persenjataan produksi BUMN dalam negeri seperti PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia dinilai sudah memenuhi standar. "Produk-produk persenjataan mereka sudah digunakan negara tetangga, militer kita malah menengok saja kagak, ini salah kaprah yang harus diluruskan," ujar Priyo.

Saat ini kata Priyo, sudah ada kesepahaman di DPR untuk menambah anggaran TNI. Bahkan dalam pembicaraan terakhir sudah semua anggota DPR sepakat bahwa alat-alat perang yang saat ini dimiliki oleh TNI sudah ketinggalan zaman. "Untuk ukuran negara yang sebesar dan sedigdaya Indonesia persenjataan perlu ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas."

Untuk alutsista ini, DPR akan memberikan tambahan anggaran dalam dimensi yang besar. Meski begitu untuk menambah anggaran Priyo menyebutkan ada sejumlah titik rawan yang harus diperhatikan TNI. Masing-masing angkatan harus benar-benar memilih persenjataan yang dibutuhkan. "Ini penting, jangan sampai kemudian terkesan dana yang besar diberikan hanya untuk beli-beli saja tanpa ada usaha untuk meningkatkan kecanggihan alat militer."

Selain itu dalam menentukan prioritas persenjataan yang akan dibeli, TNI diminta terus berkoordinasi dengan komisi I. "Jangan sampai Komisi I tidak tahu untuk apa uang itu digunakan."

Mengenai rencana peningkatan anggaran TNI ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pagi tadi menyebutkan pemerintah telah menyiapkan rencana untuk menaikkan anggaran belanja TNI pada 2012 hingga 35 persen. Peningkatan anggaran itu terutama untuk pengembangan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.

Pemerintah, kata SBY, akan mengalokasikan anggaran hingga Rp 64,4 triliun untuk TNI pada 2012, meningkat dari anggaran tahun 2011 sebesar Rp 47,5 triliun. "Mendorong dan pengembangan alutsista sangat penting," kata SBY dalam sambutannya di upacara HUT ke-66 TNI di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 5 Oktober 2011.

Pembaruan persenjataan, kata SBY, juga harus diiringi dengan kesiapan sumber daya manusia di jajaran TNI. Untuk meningkatkan kemampuan aparat TNI, SBY menilai perlu digelar latihan gabungan. Latihan gabungan juga perlu dilakukan bersama negara-negara lain.


IRA GUSLINA

Berita terkait

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

1 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

1 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

3 hari lalu

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam Mobil Alphard di sebuah rumah Mampang. Polisi sebut sebagai bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

3 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

Keluarga disebut telah melihat kondisi jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi di RS Polri Kramat Jati. Polisi menyebut Ridhal tewas bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

6 hari lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

19 hari lalu

Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

Keluarga narapidana dapat mengunjungi di rutan atau lapas dengan berbagai ketentuan dan syarat. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain Tembak Mati 2 KKB Mimika, Satgas Operasi Damai Cartenz Sita Senjata Api

26 hari lalu

Selain Tembak Mati 2 KKB Mimika, Satgas Operasi Damai Cartenz Sita Senjata Api

"Tim juga berhasil mengamankan barang bukti berupa senjata api laras pendek jenis sig sauer," kata Satgas Operasi Damai Cartenz.

Baca Selengkapnya

Saat Hakim Memvonis Dito Mahendra 7 Bulan Penjara Tapi Memintanya Segera Dibebaskan dari Tahanan

26 hari lalu

Saat Hakim Memvonis Dito Mahendra 7 Bulan Penjara Tapi Memintanya Segera Dibebaskan dari Tahanan

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Dito Mahendra 7 bulan penjara dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal.

Baca Selengkapnya

Dito Mahendra Divonis 7 Bulan Penjara, Hakim: Terdakwa Menyimpan Senjata Api dan Amunisi dengan Benar

27 hari lalu

Dito Mahendra Divonis 7 Bulan Penjara, Hakim: Terdakwa Menyimpan Senjata Api dan Amunisi dengan Benar

Dito Mahendra divonis 7 bulan penjara karena kepemilikan senjata api tanpa izin, tapi dia disebut menyimpan senjata dan amunisi dengan benar.

Baca Selengkapnya

Divonis 7 Bulan Penjara, Dito Mahendra Disebut Tetap Akan Mempertahankan Koleksi Senjata Apinya

27 hari lalu

Divonis 7 Bulan Penjara, Dito Mahendra Disebut Tetap Akan Mempertahankan Koleksi Senjata Apinya

Dito Mahendra divonis tujuh bulan penjara atas kepemilikan senjata api. Namun ia bebas karena masa penahanannya genap 7 bulan saat vonis dibacakan.

Baca Selengkapnya