Peserta Aksi Mogok Makan Demo Anggota Komnas HAM

Reporter

Editor

Kamis, 18 Desember 2003 08:48 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Peserta aksi mogok makan bersama mahasiswa lainnya yang tergabung dalam Jaringan Kota mendemo Ketua Sub Komisi Pemantauan Komnas HAM, BN Marbun, di kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (4/7) sore. Aksi ini dipicu oleh tindakan Marbun yang dinilai oleh mahasiswa itu kurang sopan yang terjadi saat menjelaskan hasil pertemuan pihak Komnas dengan Polda Metro Jaya. Pertemuan itu membahas kemungkinan di bebaskannya Mixil Mina Munir dan kawan-kawan.

Marbun yang didampingi tiga orang staf Komnas HAM mendatangi para peserta aksi di depan halaman Komnas HAM. Setelah mahasiswa menolak untuk bertemu di dalam gedung Komnas HAM. Ia menjelaskan, Komnas HAM sudah bertemu langsung dengan pihak Polda yang diwakili oleh Kadit Serse Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Adang Rochjana. Dalam pertemuan tersebut pihak Polda meminta kepada Komnas HAM agar permohonannya disampaikan secara tertulis. Alasannya, agar ada bukti tertulis yang bisa dipegang oleh pihak Polda, Komnas HAM dan mahasiswa.

Setelah melakukan diskusi dengan Kaditserse dan melakukan wawancara dengan Mixil, pihak Komnas HAM mengusulkan tiga permohonan kepada pihak Polda. Yaitu, penahan luar atas Mixil dan kawan-kawan harus ada yang menjamin, membebaskan tersangka dengan catatan tidak melakukan demo yang melanggar hukum, dan perlakuan yang manusiawi terhadap ketiga tahanan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Seorang mahasiswa merasa tidak puas atas poin kedua dari usulan Komnas HAM itu. Dia merasa poin kedua tersebut bisa diinterpretasikan salah oleh pihak Polda. Poin tersebut dianggap memberi peluang kepada Polda untuk tetap melakukan kekerasan terhadap setiap aksi demo mahasiswa di masa mendatang. Saat itu Marbun meminta mahasiswa tersebut untuk membaca poin mengenai alasan polisi menahan ketiga rekan mereka. Tapi, hal tersebut ditolak oleh mahasiswa. Marbun emosi. "Jangan ajari kami masalah itu," kata Marbun sambil mendorong mahasiswa tersebut dan meninggalkan pertemuan.

Tindakan ini memicu kemarahan mahasiswa dan segera menggelar demo. Sekitar 50-an mahasiswa mencoba memaksa masuk gedung Komnas HAM untuk menemui Marbun. Pihak Komnas HAM merespon hal itu dengan menelpon pihak kepolisian. Akhirnya mahasiswa berhasil memasuki gedung Komnas HAM. Seorang mahasiswa terlihat menendang keranjang sampah, sementara lainnya memukul-mukul pintu ruangan kerja Marbun. Mereka juga berorasi menuntut agar Marbun keluar.

"Kami menganggap sikap Marbun tadi tidak sopan dan tidak etis. Kalau Komnas HAM seperti itu bagaimana? Kami meminta Marbun untuk keluar dan meminta maaf. Dan, Komnas HAM tetap terus memperjuangkan tuntutan mereka,” kata salah seorang peserta aksi kepada Tempo.

Advertising
Advertising

Setelah tiga perwakilan mahasiswa berunding dengan pihak Komnas HAM, akhirnya Marbun bersedia keluar dan meminta maaf. "Ada miscommunication, kita kurang tenang tadi, agak emosional. Saya minta maaf . Kami akan membantu semampu kami dengan tetap berdialog dengan Polda. Pejuangan kita belum selesai. Sekali lagi saya minta maaf," kata Marbun kepada para mahasiswa.

Kemudian aksi pun bubar. Para peserta aksi kembali ke halaman depan Komnas HAM untuk tetap melanjutkan aksi mogok makan mereka. Sementara itu, tak jauh dari kantor Komnas HAM, sejumlah polisi terlihat siaga. (kurniawan)

Berita terkait

Kata Gibran Usai Pertemuan Jokowi dan Puan Maharani di Bali: Nggak Ada Masalah Kan

16 menit lalu

Kata Gibran Usai Pertemuan Jokowi dan Puan Maharani di Bali: Nggak Ada Masalah Kan

Gibran menanggapi pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Ketua DPR RI Puan Maharani, saat jamuan santap malam World Water Forum di Bali

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Pertemuan Jokowi dan Puan di World Water Forum Bali Bentuk Keteladanan

1 jam lalu

PDIP Sebut Pertemuan Jokowi dan Puan di World Water Forum Bali Bentuk Keteladanan

PDIP menilai pertemuan Puan Maharani dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam rangkaian World Water Forum merupakan bentuk keteladanan

Baca Selengkapnya

RS Polri Ungkap Penyebab Kematian 3 Awak Pesawat Jatuh di BSD

1 jam lalu

RS Polri Ungkap Penyebab Kematian 3 Awak Pesawat Jatuh di BSD

Keluarga korban pesawat jatuh di BSD tidak menyetujui autopsi sehingga RS Polri melakukan Identifikasi primer melalui sidik jari.

Baca Selengkapnya

BCA Digital Gandeng Garuda Indonesia Siap Luncurkan Kartu Debit Co-branding

2 jam lalu

BCA Digital Gandeng Garuda Indonesia Siap Luncurkan Kartu Debit Co-branding

BCA Digital dan Garuda Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama dan akan meluncurkan kartu debit co-branding pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Putra Wapres Ma'ruf Amin Daftar Penjaringan Bakal Calon Gubernur Banten di PKB

2 jam lalu

Putra Wapres Ma'ruf Amin Daftar Penjaringan Bakal Calon Gubernur Banten di PKB

Ahmad Syauqi, putra Wakil Presiden Ma'ruf Amin resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur Banten 2024 dalam penjaringan PKB

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tak Tahu Isi Ribuan Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan: Tanya Bea Cukai

2 jam lalu

Kemenperin Tak Tahu Isi Ribuan Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan: Tanya Bea Cukai

Menurut Jubir Kemenperin, adanya temuan ribuan kontainer atau peti kemas tertahan itu tidak mempengaruhi rantai pasok dalam negeri

Baca Selengkapnya

Singapura Targetkan Unggul di Bidang MICE yang Ramah Lingkungan

2 jam lalu

Singapura Targetkan Unggul di Bidang MICE yang Ramah Lingkungan

Singapura menetapkan target, standar, program sertifikasi, dan insentif yang jelas untuk membangun industri MICE yang lebih ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Pilgub Jatim 2024, PDIP Akui Jalin Komunikasi Intens dengan Khofifah

2 jam lalu

Pilgub Jatim 2024, PDIP Akui Jalin Komunikasi Intens dengan Khofifah

Said Abdullah, mengakui, PDIP telah berkomunikasi dengan Khofifah Indar Parawansa untuk maju sebagai calon gubernur di Pilgub Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Disinggung Soal Pertek, Kemenperin Kritik Balik Kemendag Soal Penerbitan Persetujuan Impor

2 jam lalu

Disinggung Soal Pertek, Kemenperin Kritik Balik Kemendag Soal Penerbitan Persetujuan Impor

Pihak Kemenperin temukan perbedaan data yang cukup signifikan antara jumlah pertek dan persetujuan yang dikeluarkan oleh Kemendag

Baca Selengkapnya

Luncurkan Peta Jalan BPR dan BPRS, OJK Dorong Penguatan Pemodalan

2 jam lalu

Luncurkan Peta Jalan BPR dan BPRS, OJK Dorong Penguatan Pemodalan

Untuk penguatan BPR dan BPRS OJK membuka peluang bagi BPR dan BPRS untuk memperluas akses pemodalan lewat penawaran di pasar modal dan mendorong konsolidasi

Baca Selengkapnya