Polisi Sebar Foto Buron Teroris di Perbatasan Jawa Timur  

Reporter

Editor

Jumat, 30 September 2011 14:40 WIB

Polisi merazia sejumlah kendaraan bermotor di Lumajang, Jawa Timur (13/4) dalam Kegiatan razia anti teroris. TEMPO/David Priyasidharta

TEMPO Interaktif, Magetan - Kepolisian Resor Magetan menyebar foto tersangka teroris yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, Jumat, 30 September 2011. “Penyebaran foto DPO teroris ini sebagai langkah pencegahan,” ujar Kepala Kepolisian Resor Magetan Ajun Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono. “Secara berkala, kami juga melakukan razia di wilayah perbatasan dan mengamankan gereja-gereja.”

Magetan berbatasan langsung dengan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Secara berkala, kepolisian setempat melakukan razia terhadap kendaraan yang melintas, baik dari arah Solo atau Karanganyar maupun dari arah Magetan.

Menanggapi informasi Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Jawa Timur yang menyebut jaringan teroris lari ke tiga wilayah di Jawa Timur, termasuk Magetan, Awi membantahnya. “Tidak ada informasi seperti itu. Kami hanya melakukan pengamanan secara umum. Kalau soal teroris, itu urusannya Densus,” ujarnya.

Ketua Kominda Jawa Timur sempat menyebut jaringan teroris bom Solo dan Cirebon diduga lari ke tiga wilayah di Jawa Timur, yakni Kabupaten Magetan, Madiun, dan Jombang.

Di Magetan terdapat beberapa kelompok atau pondok pesantren yang dinilai radikal. “Kami tetap melakukan pemantauan selama ada bukti awal, tapi sampai sekarang tidak ada yang mencurigakan,” ujar Awi.

Di Kabupaten Ngawi, intelijen Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan kepolisian tengah memantau beberapa wilayah perbatasan yang diduga jadi lokasi persembunyian jaringan teroris yang lari ke perbatasan Jawa Timur. “Secara berkala, petugas kepolisian juga melakukan razia di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, tepatnya di Jalan Raya Ngawi-Solo di Kecamatan Mantingan, Ngawi,” kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Ngawi Ajun Komisaris Polisi I Wayan Murtika.

Warga di Desa/Kecamatan Beringin, Kabupaten Ngawi, sempat mencurigai beberapa pendatang yang mengaku berasal dari Jawa Tengah. Bahkan seorang pemuda yang mengaku berasal dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sempat diinterogasi kepolisian sektor setempat, namun akhirnya dilepaskan karena tidak cukup bukti.

Di Kabupaten Madiun, intelijen TNI juga semakin meningkatkan kewaspadaan pasca aksi bom bunuh diri di Solo. “Pasca bom di Solo, intelijen semakin fokus agar tidak kecolongan,” ujar Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0803 Madiun Letnan Kolonel (Inf) I Wayan Sandy Susila.

Menanggapi informasi larinya jaringan teroris ke Madiun dan sekitarnya, Sandy tak menampiknya. “Semua kemungkinan bisa terjadi, makanya seluruh jajaran TNI di Madiun meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya.

ISHOMUDDIN


Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya