Kalla: RUU Intelijen Tak Pengaruhi Pemberantasan Teror

Reporter

Editor

Selasa, 27 September 2011 17:18 WIB

Jusuf Kalla. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai Rancangan Undang-Undang (RUU) Intelijen tidak terlalu berpengaruh terhadap upaya pemberantasan terorisme. Menurut Kalla, meski tanpa Undang-Undang Intelijen, Indonesia sudah berhasil menangkap Doktor Azahari, salah satu otak aksi teror di Indonesia. Jadi, kata Kalla, kunci kesuksesan justru terletak pada kinerja.

"Tidak terpengaruh undang-undang. Walaupun seratus undang-undang dibikin, kalau tidak kerja, macam mana, kan? Jadi kinerja (lebih berpengaruh)," kata Kalla di Hotel Shangri-la, Jakarta, hari ini, Selasa 27 September 2011.

Selama ini, menurut Kalla, aparat intelijen masih menggunakan aturan lama. Namun sejak dulu aparat intelijen dan Badan Intelijen Negara (BIN) tetap dapat bekerja. "BIN ada aturannya, polisi ada, resersenya, semua ada," kata bekas Ketua Umum Partai Golkar ini. Bahkan aparat kepolisian dan intelijen juga tersebar hingga ke pelosok daerah.

Karena itu dalam mengantisipasi terorisme ia meminta kinerja aparat di daerah ditingkatkan. "Tentu intelijen harus lebih aktif lagi, tapi intelijen juga harus punya telinga dan mata dari masyarakat. Berapa sih anggota intelijen kita? Masyarakatnya harus juga bersama-sama kita semua," katanya.

Kalla menilai kelemahan yang terjadi saat ini dalam mengantisipasi aksi teror adalah berkaitan dengan kontrol sosial. Aksi teror sebenarnya dapat dicegah kalau masyarakat patuh dalam menghadapi hal-hal yang mencurigakan dan melaporkannya ke aparat. "Itu jika ada sesuatu, katakanlah ada gerakan-gerakan dan mencegah kalau ada yang mencurigakan," ujarnya.

Ditanya soal spekulasi bahwa aksi teror bom di Solo merupakan upaya untuk menggolkan RUU Intelijen yang hingga kini masih memunculkan pro dan kontra, dia mengatakan tidak sampai sejauh itu. "Saya rasa tidaklah, tidak sejelek itu. Intelijen masyarakat juga," katanya.

EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

2 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

6 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

6 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

8 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

10 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

21 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

21 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

22 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya